Selamat Datang,Ahlan Wa Sahlan,Welcome,Alu-alukan,환영,Bienvenue..

Kekuatan raga itu tidak sebanding dengan kekuatan azam, tekad dan semangat.
Jika raga ini bisa kelelahan, namun azam, tekad dan semangat ini tidak boleh mundur walaupun untuk sesaat.
Faidza 'azamta fatawakkal 'alallah.
.Bismillah.


Jumat, 27 April 2012

Jangan Engkau Kahwini Wanita Ananah, Mananah, Hananah, Hadaqah, Basaqah dan Syadaqah.


couplePesanan Rasulullah saw untuk kaum Lelaki : "Jangan engkau kahwini wanita yang enam, jangan yang ananah, yang mananah, dan yang hananah dan jangan engkau kahwini yang hadaqah, yang basaqah dan yang syadaqah".
1. Wanita Ananah : wanita yang banyak mengomen itu dan ini. Apa yang diberi atau dilakukan suami untuk rumahnya tangga semua tidak kena dan tidak berpuas hati.
2. Wanita Mananah : wanita sebegini yang menidakkan usaha dan jasa suami sebaliknya mendabik dada dialah yang banyak berkorban untuk membangun rumah tangga. Dia suka mengungkit-ungkit apa yang dilakukan untuk kebaikan rumah tangga. Biasanya wanita ini bekerja atau berkedudukan tinggi dan bergaji besar.
3. Wanita Hananah : Menyatakan kasih sayangnya kepada suaminya yang lain, yang dikahwininya sebelum ini atau kepada anaknya dari suami yang lain dan wanita ini berangan-angan mendapatkan suami yang lebih baik dari suami yang sedia ada. Dalam kata lain wanita sebegini tidak bersyukur dengan jodohnya itu. Wanita sebegini yang mengkufuri nikmat perkahwinan. Dia juga merendahkan kebolehan dan kemampuan suaminya.
4. Wanita Hadaqah : melemparkan pandangan dan matanya pada tiap sesuatu, lalu menyatakan keinginannya utk memiliki barang itu dan memaksa suaminya untuk membelinya selain itu wanita ini suka ikut nafsunya. Wanita sebigini memeningkan kepala lelaki. Dia tenguk apa saja dia mahu. Dia suka membandingkan dirinya dengan diri orang lain. Suka menunjuk-nujuk. Wanita inilah yang menjadikan suami dulu handsome sekarang sudah botak.

 

5. Wanita Basaqah :
ada 2 makna:
Pertama wanita sebegini yang suka bersolek dan menghiaskan diri. Dia menghias diri bukan untuk suaminya tetapi untuk ditunjuk-tujukkan kepada dunia. Suka melawa. Wangnya dihabiskan untuk membeli make-up, kasut dan barang kemas. Wanita begini juga suka dipuji-puji. Kalau dia kebetulan menjadi isteri orang ternama dan menjadi pula ketua dalam kumpulan itu, orang lain tidak boleh mengatasi dirinya.
Kedua dia marah ketika makan dan tidak mahu makan kecuali sendirian dan diasingkannya bahagiannya.
6. Wanita Syadaqah : banyak cakap, tidak menentu lagi bising. Kebecokan itu juga menyebabkan segala kerja yang dibuatnya tidak menjadi, hanya tukang sibuk dan komen saja.

Senin, 23 April 2012

Surat Cinta untuk Saudariku


 Bismillah
Assalamu'alaikum Warahmatullah.

 Saya muatkan tulisan ini (saya dapatkan dari muslimah.or.id) 
sebagai pengingat diri ini dikala lupa dan Khilaf. 
dan sebagai cara kita semua untuk saling ingat-mengingatkan dalam kebaikan dan kesabaran
Semoga ALLAH menjagakan hati-hati kita dan menuntun kita untuk selalu "self improvement" dalam kebaikan! aamiin.


Penulis: Ummu Sa’id
Muroja’ah: Ustadz Subkhan Khadafi

Tulisan ini bermula dari rasa gembiraku ketika seorang yang biasa kupanggil adek mulai bersemangat memakai kaus kaki untuk menutupi aurat, sebagaimana halnya rasa gembira ketika dulu dia bercerita tentang jilbab yang tebal dan juga tentang rok.
“Mmm… yang dulu suka panjat tali sekarang mulai demen sama rok…”
Semoga niatan ini bukan api yang membara di awal lalu kemudian padam. Semoga dengan tekad yang kuat dan kesungguhan, Allah memudahkan untuk istiqomah dan terus memperbaiki diri.
Saudariku,
Sungguh nikmat yang besar, Allah telah menjadikan kita bersaudara di atas ikatan iman.
Semoga Allah menjadikan kita sebagai saudara yang saling menyayangi di atas ikatan tersebut.
Saudara yang menghendaki kebaikan satu sama lainnya.
Saudara yang tidak menginginkan ada keburukan pada satu sama lainnya.
Bersama rasa cintaku aku membuat tulisan ini…
Semoga Allah mendatangkan manfaat, menjadikannya bekal untuk dunia dan simpanan untuk akhirat.
Saudariku,
Allah Subhanahu wa Ta’ala,
Robb yang telah menciptakan kita dari setetes mani,
Robb yang juga telah menciptakan ibu kita, bapak kita, dan orang-orang yang kita sayangi,
Robb yang telah memberi rizki pada kita sampai kita sebesar ini,
Robb yang telah memberi hidayah Islam -sebuah nikmat yang sangat besar yang tidak ada nikmat yang lebih besar dari nikmat ini-
Robb yang telah memberi kita banyak sekali nikmat,
Robb yang telah menjanjikan surga bagi hamba-Nya yang taat,
Robb yang juga telah mengancam dengan neraka bagi yang enggan untuk taat,
Robb yang janji-Nya haq, yang tidak pernah menyalahi janji,
Sesungguhnya Dia Subhanahu wa Ta’ala telah mensyariatkan kepada para muslimah untuk menutup tubuh mereka dengan jilbab.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Surat Al-Ahzab ayat 59 yang artinya,
“Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang mukmin: Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda yang artinya,
“Pada akhir umatku nanti akan ada wanita-wanita yang berpakaian namun (hakekatnya) telanjang. Di atas kepala mereka seperti terdapat punuk unta. Kutuklah mereka karena sebenarnya mereka itu adalah kaum wanita yang terkutuk.”
Di dalam hadis lain terdapat tambahan:
“Mereka tidak akan masuk surga dan juga tidak akan memperoleh baunya, padahal baunya surga itu dapat dicium dari perjalanan (jarak) sekian dan sekian.” (Dikeluarkan oleh At-Thabrani dalam Al-Mu’jam As-Shaghir hal. 232, dari hadits Ibnu Amru dengan sanad shahih. Sedangkan hadits yang lain tersebut dikeluarkan oleh muslim dari riwayat Abu Hurairah)
Saudariku,
Masih akrab dalam pandangan kita, saudari-saudari kita keluar rumah dengan membuka auratnya. Beberapa diantaranya sangat “memperhatikan” penampilannya.
Mulai dari merk baju yang berkelas, model yang up to date,
Bahkan diantaranya kita lihat baju yang sempit dan serba pendek,
celana yang juga serba pas-pasan,
rambut direbounding,
alis yang “dirapikan”,
lipstik tipis warna pink,
minyak wangi yang mmmm…
*mungkin karena belum tahu*
Saudariku,
Apa yang kita dapat dari semua ini?
“cantik”?
“aduhai”?
“modis”?
“gaul”?
“tidak ketinggalan jaman”?
atau mungkin sekedar untuk bisa percaya diri ketika keluar rumah dan berhadapan dengan orang-orang?
Memang banyak yang akan melihat “WAH” pada wanita yang berpenampilan seperti ini sehingga menyebabkan beberapa di antara kita tertipu dan bahkan berlomba untuk menjadi yang “terhebat” dalam masalah ini.
Tetapi saudariku,
Saya ingin mengajak kita untuk menjadi seorang muslimah yang sejati!
Tidak perlu kita tiru mereka yang berbangga diri dengan apa yang mereka pamerkan dari tubuh dan kecantikan mereka.
Tidak perlu kita tiru mereka yang berbangga diri dengan merk yang ada pada baju-baju mereka.
Sungguh! Kain sepuluh ribu per meter dari Pasar Bering lebih mulia jika kita memakainya dalam rangka ketaatan pada Allah,
Robb yang telah menciptakan kita,
Robb yang telah mensyariatkan jilbab untuk kita.
Duhai…
Pakaian mana yang lebih mulia dari pakaian ketaqwaan?
Adalah nikmat yang besar ketika kita masuk Islam.
Seseorang dinilai bukan lagi dari tulisan (baca: merk) apa yang tertempel di bajunya, atau dari seberapa mancung hidungnya, seberapa cantik wajahnya, seberapa elok parasnya, seberapa anggun bersoleknya.
Tapi seseorang dinilai dari apa yang ada dalam hatinya, apa yang diucap oleh lisannya, dan apa yang diperbuat oleh badannya.
Ya!
Seseorang dinilai dari ketaqwaannya.
Jadi tidak perlu lagi kita bersibuk-sibuk untuk pamerkan kebolehan tubuh dan kecantikan.
Saudariku,
Tidakkah kita melihat jajanan yang ada di emperan?
Terbungkus dengan ala kadarnya,
semua orang bisa menjamahnya,
atau bahkan mencicipinya.
Bahkan seringkali yang mencicipi adalah orang iseng yang tidak benar-benar bermaksud untuk membeli. Setelah mencicipinya, dia letakkan kembali kemudian dia tinggal pergi.
Bukan hanya orang iseng, bahkan lalat-lalat pun mengerumuninya.
Berbeda dengan makanan berkualitas yang terbungkus rapi dan tersegel.
Terjaga dan tidak tersentuh tangan-tangan iseng.
Di antara keduanya, kita lebih memilih yang mana?
Tentu yang kedua.
Jika untuk makanan saja demikian, maka lebih-lebih lagi kita memilih untuk diri kita sendiri.
Saudariku,
Demikian juga keadaannya seorang lelaki yang baik-baik.
Dia akan memilih wanita yang menjaga kehormatannya,
yang kecantikannya tidak dia pamerkan.
Tidak dia biarkan dinikmati oleh banyak orang.
Yang demikian adalah karena wanita yang menjaga auratnya lebih mulia dari pada wanita yang memamerkan auratnya.
Wahai saudariku,
Bahkan lelaki yang sholeh berlindung pada Allah dari godaan kita.
Wanita adalah godaan yang besar bagi lelaki.
Pada umumnya lelaki itu lemah terhadap godaan wanita.
Maka sebagai wanita, jangan malah kita menggodanya!
Tetapi kita bantu mereka untuk bisa menjaga pandangan dan menjauh dari maksiat.
Sukakah kita jika kita menjadi sebab pemuda-pemuda tergelincir dalam kemaksiatan?
Menjadi penyebar fitnah dan perusak generasi?
Saudariku yang aku cintai,
Berat hati ini melihat hal seperti ini terjadi pada saudari kita…
Allah telah memuliakan kita dengan mensyari’atkan jilbab untuk kita, namun kenapa malah menghinakan diri dengan membiarkan aurat terbuka? Secara tidak langsung, ini berarti membiarkan diri menjadi objek pemuas syahwat yang bisa dinikmati sembarang orang.
Allah telah memuliakan kita dengan mensyariatkan jilbab untuk kita, namun kenapa malah menghinakan diri dengan keluar dari ketaatan?
-bersambung insya Allah-
***
Artikel www.muslimah.or.id

Selasa, 17 April 2012

Menjelang 40 tahun ! Be Happy ..... ^^'

Bismillah..
Assalamu'alaikum Warahmatullah.



Selasa, 17 April 2012, Kolej Perdana U3B-304, kediaman ibu Reni Suryanita, pengajian / taklim rutin muslimah PPI-UTM dilaksanakan. hari ini seperti biasa, aku meluncur bersama "soulmate" tercintaku - Modenas, untuk menjemput Mba Asri dan adik-adikku tercinta.. De Adnan dan Mba Abidah Amaniah. ^^'

sampai di kediaman Ibu Reni, Alhamdulillah ga "ketinggalan kereta", ternyata acara belum dimulai, karena ibu-ibu lain masih men-set-up proyektor yang akan digunakan untuk tausiyah hari ini.  Alhamdulillah pembicaranya - Ibu Rosyidah menyiapkan slide untuk kita nikmati dan baca bersama, saya pikir penggunaan alat bantu ini lebih efektif ketimbang seperti biasanya yang mana kami hanya mendengarkan ceramah melalui lisan saja ( maklum, saya termasuk visual learner) :D

Dapat jatah jadi MC dadakan...., seperti biasa acara dimulai dengan tilawah secara bergiliran dan dilanjutkan dengan tausiyah... atau lebih tepatnya sesi berbagi kisah dan ilmu. :)

Sesi itupun langsung saya serahkan kepada bu Rosyidah sebagai pembicara. dan ketika slide tampil... tuiiinggg... tiba-tiba muncul " BE HAPPY! MENJELANG USIA 40 TAHUN" ^_^

seketika itu juga mataku cerah, energy positifku bertambah... heeemm..ada apakah diusia 40-an???? 

Penasaran? yups, tentunya, walaupun usiaku kini (masih/sudah) 23 tahun, namun itukan juga termasuk dalam masa "menjelang 40 tahun-an" ^^' So, it's important Guys!
__________

Psikolog Amerika, Walter B. Pitkin (1932) pernah menulis buku berjudul “Life Begins at Forty”. Pitkin memang bukan penggagas pertama kata-kata tersebut karena jauh sebelum tahun 1932 kata-kata itu telah ada. Namun tak dipungkiri bahwa tulisannya membuat pemahaman terhadap “kehidupan dimulai pada usia 40 tahun” menjadi sangat populer hingga kini.

Sebenarnya saya belum memahami benar mengapa "pepatah lawas" bisa mengatakan seperti itu? atau mungkin karena saya yang masih terlalu "anak ingusan", yang belum mengerti arti sesungguhnya usia 40 tahun itu. tapi angin-angin mamiri dan kabar-kabar burung yang sampai di telinga saya adalah ketika usia 40 tahua-an itu adalah masa "Puber kedua" (whaatt????...) iya, banyak yang mengatakan hal itu pada saya, anggapan "puber kedua" itupun dimaknai sebagian orang dengan CUKUPnya kondisi perekonomian pribadi karena telah memiliki pekerjaan tetap, ada lagi yang beranggapan bahawa diusia itu adalah CUKUPnya kematangan dan kedewasaan bagi seseorang - sehingga muncul keinginan untuk kembali muda lagi (Lhooo??? ya wajarlah, karena terjadi perubahan hormonal dalam tubuh kita) - sehingga ah.... sudahlah.... semoga Allah membimbing kita semua ketika menjelang atau berada diusia ini dan menjauhkan kita dari hal-hal yang "menjauhkan" kita padaNya.

Ketika pembicara asik bercerita, saya teringat pada buku La-Tahzan karangan Dr.Aidh Al-Qarni' yang insya allah jika saya tak salah, tertulis disana bahwa :
" Jika usia manusia mendekati atau telah 4o tahun, namun keimanannya tidak bertambah kepada Alloh dan perilakunya tak mengarah pada Alloh, maka ia temasuk orang yang merugi."

sebenarnya ada apa di usia 40 tahun yach ? ?

dalam buku "Misteri umur 40 Tahun" di singkap bahawa Rasulullah diangkat Alloh SWT menjadi Rasul pada usia 40 tahun begitu juga para Nabi dan Rasul yang lain. para ahli kesehatan juga berpendapat bahawa penyakit diabetes, jika menimpa orang pada usia sebelum 40 tahun berarti karena faktor keturunan, namun jika datangnya sesudah usia 40 tahun itu berarti karena sebab tertentu. Di banyak negara ditetapkan, untuk menduduki jabatan-jabatan elit yang strategis, seperti kepala negara, disyaratkan bakal calon harus telah berusia 40 tahun. Masyarakat sendiri tampak cenderung baru mengakui prestasi seseorang secara mantap tatkala orang itu telah berusia 40 tahun. Soekarno menjadi presiden pada usia 44 tahun. Soeharto menjadi presiden pada umur 46 tahun. J.F. Kennedy 44 tahun. Bill Clinton 46 tahun. Paul Keating 47 tahun. Sementara Tony Blair 44 tahun. Ada juga pendapat sebagian orang bahawa jika ingin melihat karakter tetap sesorang / tabiat sesungguhnya yang ada pada diri seseorang, lihatlah ketika ia telah masuk usia 40 tahun, semakin mendekati usia itu, itulah karakter/tabiat manusia yang sesungguhnya. Wallahu'alam.

tapi dibalik semua itu sesungguhnya ada maksud yang Alloh ingin sampaikan diusia 40 tahun itu. usia menjelang atau telah 4o tahun itu tak lama, tiba-tiba seperti kita mengedipkan mata, "ohhh...ga terasa sekarang aku sudah mendekati kepala 4!!", Alloh meminta manusia untuk terus memandang dan selalu tetap "AWARE" dengan yang namanya waktu dan kesempatan, seperti dalam Surat Al-`Aşr :


103:1
By time, (Demi Masa)

103:2
Indeed, mankind is in loss, (sesungguhnya manusia berada dalam kerugian)

103:3
Except for those who have believed and done righteous deeds and advised each other to truth and advised each other to patience. (Kecuali orang-orang yang beriman dan berbuat kebaikan, dan saling menasihati untuk kebenaran, dan saling menasihati untuk kesabaran).
____

 jauuuhh, sebelum pepatah lama dari bangsa Barat tentang "Life begins at 40" , dalam Al-Qur'an sendiri, Alloh SWT telah menyebutkan tentang keistimewaan, makna, dan misteri di balik usia 40 tahun :
رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ 
وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ
 
"Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertobat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri." (QS. Al-Ahqaf: 15)

 Percayalah .....Ketika Al-Qur’an menyebut sesuatu di dalam ayat-ayat-Nya, tentu ada yang sangat penting atau perlu diperhatikan terhadap sesuatu tersebut. 
Menurut tafsir fi Ddzilalil Quran (Sayyid Qutb), ketika membahas potongan kalimat ’hatta idza balagho asyuddahu wa balagho arba’iina sanah’ (hingga apabila dia telah dewasa dan mencapai usia 4o tahun), usia kedewasaan itu berkisar antara 30 hingga 40 tahun, dan usia 4o tahun adalah puncak kematangan dan kearifan. Pada fase ini, semua potensi dan kemauan telah sempurna, dan manusia siap merenung untuk berpikir dengan tenang. Pada usia ini, fitrah yang lurus dan bersih berorientasi kepada hal-hal di balik kehidupan dan sesudah kehidupan, banyak merenung tentang kematian.
*-------------* 
Dalam tradisi Islam, usia manusia diklasifikasikan menjadi 4 (empat) periode, yaitu 1) periode kanak-kanak atau thufuliyah, 2) periode muda atau syabab, 3) periode dewasa atau kuhulah, dan 4) periode tua atau syaikhukhah. Ibnu Qayyim Al-Jauziyah menyebut periode kanak-kanak itu mulai lahir hingga baligh, muda mulai dari usia baligh sampai 40 tahun, dewasa usia 40 tahun sampai 60 tahun, dan usia tua dari 60-70 tahun.

Usia 40 tahun dengan demikian adalah usia ketika manusia benar-benar meninggalkan masa mudanya dan beralih menapaki masa dewasa penuh yang disebut dengan usia dewasa madya (paruh baya) atau kuhulah. Hal ini sesuai dengan pendapat pakar psikologi seperti Elizabeth B. Hurlock, penulis “Developmental Psychology”. Katanya, “masa dewasa awal” atau “early adulthood” terbentang sejak tercapainya kematangan secara hukum sampai kira-kira usia 40 tahun. Selanjutnya adalah masa setengah baya atau “middle age”, yang umumnya dimulai pada usia 40 tahun dan berakhir pada usia 60 tahun. Dan akhirnya, masa tua atau “old age” dimulai sejak berakhirnya masa setengah baya sampai seseorang meninggal dunia. Nuansa kejiwaan yang paling menarik pada usia 40 tahun ini adalah meningkatnya minat seseorang terhadap agama (religiusitas dan spiritualisme) setelah pada masa-masa sebelumnya minat terhadap agama itu boleh jadi kecil sebagaimana diungkapkan oleh banyak pakar psikologi sebagai “least religious period of life” (menurut buku seperti itu ^^')

Begitulah seharusnya diusia menjelang dan telah 40 Tahun.
Pendapat Para Ulama
“Sesungguhnya Allah menyebutkan umur 40 tahun karena ini sebagai batasan bagi manusia dalam keberhasilan maupun keselamatannya” (Tafsir Ats Tsa’aliby)


“Mereka (kaum salaf) berkata, bahwa jika seseorang sudah mencapai usia 40 tahun dan berada pada suatu perangai tertentu, maka ia tidak akan pernah berubah hingga datang kematiannya” (Ibrahim an Nakha’i)


“Maka sampainya seseorang kepada usia dewasa adalah suatu tingkatan antara baligh dengan usia 40 tahun… Maka apabila telah berkumpul jenggotnya, dia adalah seorang pemuda hingga usia 40 tahun. Kemudian menjadi tua hingga usia 60 tahun, kemudian menjadi lanjut usia” (Ibnul Qayyim Al Jauzy).


Umur 40 dan Uban


Sabda Nabi Saw, “Manusia yang pertama kali melihat uban adalah Ibrahim As, lalu ia berkata: Ya Rabbi apakah ini? Allah Ta’ala menjawab: Ini adalah kemuliaan dan kelembutan wahai Ibrahim. Maka Ibrahim berkata: Ya Rabbi, tambahkanlah kepadaku kemuliaan dan kelembutan” (Riwayat Imam Malik)


Sabda Nabi Saw, “Uban adalah cahaya seorang mukmin. Tidaklah seorang beruban dalam keadaan Islam, kecuali pastilah ia dengan setiap helai ubannya memiliki kebaikan dan diangkat baginya satu derajat kebaikan” (dalam kitab Shahihul Jami’)


“Uban akan datang ketika telah sempurna usia 40 tahun… Uban datang saat usia dewasa, dan ia merupakan tanda perpisahan dengan masa anak-anak” (Imam Al Qurthubi)


“Orang yang telah mencapai 40 tahun, tandanya adalah dengan munculnya uban” (Imam Al Munawi)




Apa Yang Harus Dilakukan Pada Usia 40 Tahun ?

1. Memperbanyak Do'a
    Doa dan permohonan agar mendapatkan ilham serta azam yang kuat dan pertolongan Allah, untuk selalu bersyukur kepada Allah atas segala nikmatNya, dan untuk melaksanakan amal salih yang diridhaiNya.
  Imam Al Qurthubi menjelaskan, ”Allah menyebutkan bahwa orang yang telah mencapai usia 40 tahun maka telah tiba saat baginya untuk mengetahui nikmat Allah yang ada padanya dan pada kedua orang tuanya serta mensyukurinya”. Demikian pula doa agar Allah memperbaiki anak keturunannya.
2. Memperbanyak kewaspadaan
   Ibnu Katsir meriwayatkan, bahwa ketika Imam Masruq ditanya, ”Kapan seseorang diadzab karena dosa-dosa yang dilakukannya?” Beliau menjawab, ”Jika engkau telah mencapai usia 40 tahun, maka hendaklah engkau selalu waspada”.

Imam Syafi'i (rahimahullah), setelah mecapai umur empat puluh tahun, berjalan dengan sebatang tongkat kayu. Ketika ditanya sebabnya, beliau berkata: "Supaya aku senantiasa ingat bahwa aku adalah seorang musafir yang sedang berjalan menuju akhirat." 

Berkata Wahab bin Munabbih: " Aku baca dalam beberapa kitab, bahwasanya ada suatu suara menyeru dari langit ke-empat pada setiap pagi: ' Wahai orang-orang yang telah berusia empatpuluh tahun! kamu adalah tanaman yang telah dekat dengan masa penuaiannya. Wahai orang-orang yang telah berusia limapuluh tahun! Sudahkah kamu ingat tentang apa yang telah kamu perbuat dan apa yang belum? Wahai orang-orang yang telah berusia enampuluh tahun! Tidak ada lagi dalih bagimu. Oh, alangkah baiknya seandainya semua mahluk tidak diciptakan! Atau jika mereka telah diciptakan, seharusnya mereka mengetahui, mengapa mereka diciptakan. Awas, saatmu telah tiba! Waspadalah! " 

3.     Mempersiapkan kematian
Imam Malik berkata, ”Aku mendapatkan para ahli ilmu di negeri kami, mereka mencari dunia dan berbaur dengan manusia, namun ketika di antara mereka sudah mencapai usia 40 tahun maka mereka akan memisahkan diri dari orang banyak dan menyibukkan diri dengan persiapan untuk hari kiamat hingga ajal menjemput mereka”.


4.     Memperbanyak bersyukur kepada Allah
Az Zajjaj berpendapat, ”Maksud ayat tersebut adalah: Halangilah aku dari segala sesuatu, kecuali dari bersyukur terhadap segala nikmatMu”.


5.     Memperbanyak taubat
Ibnu Katsir menjelaskan makna ayat di atas, adalah ”sebuah bimbingan bagi orang yang telah mencapai usia 40 tahun, yakni agar ia memperbarui taubatnya dan kembali kepada Allah, serta bertekat untuk itu semua”.

Ternyata umur 40 tahun adalah memang umur dewasa, dimana hikmah dan ilmu (semestinya) sudah matang, namun juga waktu untuk bersyukur atas nikmat, sekaligus siap-siap untuk berlari menuju Allah SWT. Kalimat Imam Syafi'i rh yang memakai tongkat ketika umur 40 tahun untuk mengingatkan bahwa dia seorang musafir, benar-benar menggetarkan, teringatkan orang tua saya dirumah yang kini berada dalam usia itu. dan persiapan bagi kita yang dalam fase "menjelang" usia 40 tahun, harus benar-benar dipersiapkan semenjak usia dini ini, karena kita tak akan pernah tahu bila Alloh akan ambil diri ini. Wallahu'alam.


satu lagi sebagai penutup,  ucapan dari imam Ghazali:
“..usia 40 tahun adalah sebuah pertanda, sebuah isyarat. Seperti sebuah ikhtisar masa depan. Jika di usia itu kebaikan lebih mendominasi, maka itu sebuah pertanda baik untuk kehidupannya nanti..”
 Semoga Alloh membimbing hati kita semua saat ini untuk terus menggali IlmuNya, mengumpulkan kita bersama orang-orang yang mencintaiNya, agar semakin besar rasa cinta kita padaNya. Aamiin.


Library, 10:22 pm


Senin, 16 April 2012

Berjilbab itu Berkah.. Berjilbab itu Amanah..

Bismillah
Assalamu'alaikum Warahmatullah..


JILBAB....
kurang lebih 13 tahun dalam perjalanan hidupku aku terus bersamanya. 
kain "penutup kepala" ini telah menemaniku sejak kelas 5 Ibtida'iyah hingga diusiaku yang ke 23 tahun ini.

Alhamdulillah, mama memperkenalkan aku dengan jilbab ketika aku masih dalam buaian tangan lembutnya. dengan rapi mama memasangkan jilbab yang senada dengan model baju dan rok muslimah yang aku kenakan saat itu. Bapak pun tak kalah sumringah dan jeli memilih baju-baju dan jilbab-jilbab cantik untukku.

pendidikan dirumahku cukup keras untuk urusan sholat, ngaji, berjilbab, dan bergaul. porsi yang seimbang antara sifat lemah lembut dan demokratis mama dan sifat keras ala tentara bapak dan didukung dengan pemahaman agama dari beliau berdua menjadikan aku dan saudara-saudaraku terdidik dalam lingkungan yang kami rasa memiliki atmosfer yang sangat seimbang.

masih ingat ketika SD dulu mama dan bapak memberikan kami jadwal mengaji setelah sholat maghrib di loteng (lantai 2 dirumah kami), jika mendekati azan maghrib, mama selalu panggil aku dan adik-adikku untuk cepat-cepat masuk dalam rumah untuk bersiap mandi dan sholat jam'ah dengan mama dan bapak dan setelahnya langsung ambil antrian untuk ngaji di loteng dengan bapak.. (karena bapak juga ngajar kawan-kawanku sesama tetangga disana untuk mengaji dirumah).

yang membuatku cukup geli saat ini, dulu ketika kena giliran untuk ngaji, setiap menghadapi wajah bapak, aku langsung gemeteran.. iya takut kalau-kalau bacaan Qur'anku keliru. tapi sebenarnya lambat laun aku tahu bahawa bapak bersikap seperti itu agar aku dan adik-adikku ga manja, ga minta fleksibel-fleksibelan dalam hal agama!

dulu waktu kelas 5 - 6 SD jilbab yang ada dikepala hanya sekedar nempel... iya karena sebentar pake, sebentar lepas, sebentar lagi pake... hehe... ga tetap. mama maklum.. saat itu mama menjadi guru Akidah Akhlak dan Fiqh di Madrasah Tsanawiyah tepat disamping Madasah Ibtida'iyahku. ketika pulang sekolah sambil tiduran didepan TV, mama sering melancarkan serangan dakwahnya untukku. ^^', mama selalu bilang kalau anak perempuan itu cantik pakai jilbab, apalagi ka ibah sekolahnya sekarang di sekolah agama, mama juga guru agama, bapak juga kepala sekolah madrasah, mama senang kalau liat ka ibah dan ade uni pake jilbab. besok jilbabnya jangan digeret-geret (diseret-seret) lagi ya, dipake sampai masuk rumah lagi....." ya begitu kira-kira mama dulu merayu kami. siang dapat taujih, malam pula dapat taujih lagi, kali ini dari yang bertanggungjawab terhadap kami semua - Bapak. setelah lepas sholat maghrib, dengan gaya khas bapak yang menyerongkan badannya menghadap kami di barisan makmum belakang, dan mulai melepaskan kopiahnya perlahan...bapak mulai bernasihat... " Ibaaahhh, Uniii... knp jilbabnya di bongkar-pasang?", kami jawab : panas pa'...,... sejenak bapak diam dan tiba-tiba meluncurkan sebuah ayat Qur'an yang hingga saat ini terus tertanam dalam benakku.

ياايهاالنبى قل لأزواجك وبناتك ونساءالمؤمنين يدنينعليهن من جلابيبهن ذلك أدني أن يعرفن فلا يؤذين وكان الله غفورارحيما (الأحزاب 59)

Artinya:Wahai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang-orang mukmin: Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka. yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk di kenal karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah maha pengampun dan penyayang. (Al Ahzab.59).

saat itu aku hanya manggut-manggut, sampai bapak dan mama meyakinkanku untuk ga bongkar-pasang jilbab lagi. Alhamdulillah sejak saat-saat itu aku dan ade uni mulai faham, bahawa kami harus mempertahankan jilbab kami demi mama dan bapak dan ayat Qur'an yang bapak sering berikan pada kami (masih sebatas itu, belum sampai kepada yang Maha Pemberi Aturan itu).

Ibtida'iyah pun selesai, dan aku memutuskan untuk melanjutkan ke Madrasah Tsanawiyah, tempat dimana mama mengajar. hari-hari yang aku jalani sama dengan anak-anak lain, mendapat sahabat baru, dan pengalaman baru, tumbuh menjadi remaja-remaja awal yang sudah mulai menjajaki "dunia" tugas perkembangannya. jilbab itu telah menjadi bagian dalam hidupku, berasa ada sesuatu yang kurang jika tak mengenakannya. dan kini, jihad mama dan bapak terfokus pada pakaian.

dizaman beranjak dan sedang asik dalam dunia remaja, aku juga termasuk yang sangat suka mengikut mode dan tren dizaman itu. mama pun lebih bersikap demokratis terhadap hal itu, asalkan jilbab jangan dilepaskan. aku pun mulai memilih dan mengenakan baju dan jeans yang kuanggap masih cocok aku kenakan dan padankan dengan jilbabku yang masih melilit di leher itu. puas rasanya memilih dan berganti model jilbab, baju, dan celana untuk dikenakan, mama mulai mencari celah untuk membuat aku "menemukan sendiri" kewajibanku sebagai seorang muslimah dengan sering mengajakku ke pengajian-pengajian mama dan membelikanku buku-buku tentang wanita dalam pandangan islam. disana seringkali kubaca tentanga adab berpakaian yg sebenarnya, yang lambat laun "menuntunku" untuk mulai berkenalan dengan rok dan gamis dan mulai suka mengenakannya karena terasa lebih longgar dan aman.

lulus Tsanawiyah, ada keinginan dalam hatiku untuk masuk Pesantren. inginnya ke Pesantren di jawa yang jauh dari orang tua karena aku ingin sekali belajar hidup merantau dan mandiri. namun, Bapak tak memberiku izin untuk terlalu jauh darinya. maka akupun masuk di Pondok Pesantren Al-Mujahidin, Balikpapan. Al-Mujahidin telah menjadi "Universitas Kehidupanku".. begitu banyak pengalaman suka-duka yang menempa diri ini. Alhamdulillah, Thanks God!

lulus dari Ponpes Al-Mujahidin selama 3 tahun, akupun melanjutkan study ke Universitas Mulawarman di Samarinda, aku mulai banyak belajar dari teman-teman mushalla dan keinginan kuat dalam hati untuk berbusana dan berjilbab lebih sopan. semakin bertambahnya usia semakin tanggung jawab kian terasa dalam hal yang satu ini, entah tiba-tiba perasaan takut dan khawatir juga malu terus menghantui. aku pun mulai ber-Azzam untuk mempertahankan bajuku dan melabuhkan sedikit jilbabku, agar lebih merasa nyaman. 

godaan mulai terasa, tiupan angin terasa semakin kencang. banyak yang manggil "Bu Haji", "Ukhti (dgn nada ngolok)", "Jilbab Karung", "Bu Ustadzah", "Ibu-ibu pengajian", tuing..tuing.... dan banyak lagi...  Goyaahh... iya itu manusiawi.. kadang jadi ga enak hati juga, tapi aku terus meyakinkan diri bahawa "Inilah Aku" walau jilbab ga besar-besar amat, tapi aku punya azzam untuk tetap menjaga pakaianku.

sekarang jika panggilan itu sampai ditelingaku, aku hanya menjawab " hehe...aamiin, doakan aja moga cepat naik haji, aamiin doakan aja moga jadi bu ustadzah, aamiin doakan aja moga jadi ibu-ibu pengajian (apa salahnya), aamiin...aamiin...aamiin... ya robbal 'alamin.

 aku ingin terus belajar memperbaiki diri, mempersiapkan diriku untuk menjadi anak, wanita, istri dan bunda yang shalihah. aku ingin sekali seperti istri-istri Nabi dan Sahabat dizaman dahulu yg mampu mempertahankan Maru'ahnya sebagai seorang muslimah. aku yakin hal ini pasti di dambakan oleh semua wanita muslimah didunia ini. tak mudah memang, tapi kita semua harus belajar kearah itu.

ada 1 pesan yang aku dapatkan di facebook yang sangat menyentuh :




"Di akhirat nanti ada 4 golongan lelaki yg akan ditarik masuk ke neraka oleh wanita. Lelaki itu adalah mereka yg tidak memberikan hak kpd wanita dan tidak menjaga amanah itu. Mereka ialah:

1. Ayahnya
Apabila seseorang yg bergelar ayah tidak mempedulikan anak-anak perempuannya didunia. Dia tidak memberikan segala keperluan agama seperti mengajar solat,mengaji dan sebagainya Dia membiarkan anak-anak perempuannya tidak menutup aurat. Tidak cukup kalau dgn hanya memberi kemewahan dunia sahaja. Maka dia akan ditarik ke neraka oleh anaknya. (p/s; Duhai lelaki yg bergelar ayah, bagaimanakah hal keadaan anak perempuanmu sekarang?. Adakah kau
mengajarnya bersolat ... ..menutup aurat?.. pengetahuan agama?.. Jika tidak cukup salah satunya, maka bersedialah utk menjadi bahan bakar neraka jahannam.)

2. Suaminya

Apabila sang suami tidak mempedulikan tindak tanduk isterinya. Bergaul! bebas di pejabat, memperhiaskan diri bukan utk suami tapi utk pandangan kaum lelaki yg bukan mahram. Apabila suami mendiam diri walaupun seorang yg alim dimana solatnya tidak pernah bertangguh, maka dia akan turut ditarik oleh isterinya bersama-sama ke dlm neraka.

(p/s; Duhai lelaki yg bergelar suami, bagaimanakah hal keadaan isteri tercintamu sekarang?. Dimanakah dia?
Bagaimana akhlaknya? Jika tidak kau menjaganya mengikut ketetapan syari'at, maka terimalah hakikat yg kau akan sehidup semati bersamanya di 'taman' neraka sana.)

3. Abang-abangnya

Apabila ayahnya sudah tiada,tanggungjawab menjaga maruah wanita jatuh ke bahu abang-abangnya dan saudara lelakinya. Jikalau mereka hanya mementingkan keluarganya sahaja dan adiknya dibiar melencong dari ajaran Islam,tunggulah tarikan adiknya di akhirat
kelak.

(p/s; Duhai lelaki yg mempunyai adik perempuan, jgn hanya menjaga amalmu, dan jgn ingat kau terlepas...
kau juga akan dipertanggungjawabkan diakhirat kelak...jika membiarkan adikmu bergelumang dengan maksiat... dan tidak menutup aurat.)

4. Anak-anak lelakinya

Apabila seorang anak tidak menasihati seorang ibu perihal kelakuan yg haram disisi Islam. bila ibu membuat kemungkaran mengumpat, memfitnah, mengata dan sebagainya...maka anak itu akan disoal dan dipertanggungjawabkan di akhirat kelak....dan nantikan tarikan ibunya ke neraka.

(p/s; Duhai anak-anak lelaki.... sayangilah ibumu....
nasihatilah dia jika tersalah atau terlupa.... krn ibu juga insan biasa... x lepas dr melakukan dosa...
selamatkanlah dia dr menjadi 'kayu api' neraka....jika tidak, kau juga akan ditarik menjadi penemannya.)

Lihatlah.....betapa hebatnya tarikan wanita bukan sahaja di dunia malah diakhirat pun tarikannya begitu hebat. Maka kaum lelaki yg bergelar ayah/suami/abang atau anak harus memainkan peranan mereka.

Firman Allah S.W.T;

"Hai anak Adam, peliharalah diri kamu serta ahlimu dari api neraka dimana bahan bakarnya ialah manusia, jin dan batu-batu...."
> jangan sampai orang-orang yang kita sayangi dan cintai nantinya menjadi terbebani akibat perbuatan kita. na'uzubillah.. 
karenanya bagiku...
 Jilbab itu berkah... maka terimalah ia...
Jilbab itu Amanah... maka peliharalah ia...

> Allah akan memberikan pertolonganNya ketika kita berAzzam untuk mengikut perintahNya.

Ketika kita kembali padaNya dengan merangkak, Ia akan menyambut dengan berjalan
ketika kita kembali padaNya dengan berjalan, Ia akan menyambut kita dengan berlari...
Allahuakbar!!
-saya yang perlu masih byk belajar-
 

Teruntuk Saudariku…. Wanita muslimah!! (Sebuah Renungan Nasehat, Agar Engkau Menjadi Wanita Tercantik)

Bismillah...
Assalamu'alaikum Warahmatullah.

disadur dari blog Jiran, semoga bisa bermanfaat untuk kita semua. peringatan untuk pribadi saya juga terutama!
 
Saudariku….
Kepada calon- calon bidadari penghuni syurga, 
Wahai calon- calon istri shaleha kebanggaan Islam, 
Wahai kaum hawa yang didadanya telah tertanam bunga bunga iman….
Mari sejenak menyelami samudera hikmah dan kebijaksanaan….meneguk sejuknya untaian nasehat-nasehat yang akan menghilangkan dahaga iman.Semoga sedikit nasehat ini, bagai oase ditengah ganasnya gurun pasir kehidupan………….yang bersumber dari Al-Qu’an dan Sunnah, serta lisan-lisan yang jujur….
***********
“Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang-orang mukmin, hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal dan oleh karenanya mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Qs. Al-Ahzab: 59).
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, yang artinya: “Ada dua golongan ahli neraka yang tidak pernah aku lihat sebelumnya; sekelompok orang yang memegang cambuk seperti ekor sapi yang dipakai untuk mencambuk manusia, dan wanita-wanita yang berpakaian tapi hakikatnya telanjang, mereka berjalan melenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Mereka tidak akan masuk surga dan tidak bisa mencium aromanya. Sesungguhnya aroma jannah tercium dari jarak sekian dan sekian.” (HR. Muslim)
“Dan hendaklah kamu tetap berada di rumahmu, dan janganlah kalian berhias dan bertingkah laku seperti model berhias dan bertingkah lakunya orang-orang jahiliyah dahulu (tabarruj model jahiliyah).” (Qs. Al-Ahzab: 33)
Allah ‘Azza wa Jalla berfirman: “Dan tidaklah patut bagi mukmin dan tidak (pula) bagi mukminah, apabila Allah dan rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, kemudian mereka mempunyai pilihan (yang lain) tentang urusan mereka, dan barangsiapa mendurhakai Allah dan rasul-Nya. Maka sungguhlah dia telah sesat, dengan kesesatan yang nyata.” (Qs. Al-Ahzab: 36)
“dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung kedadanya,” (Qs. An-Nuur: 31)
Saudariku….
Wanita muslimah laksana bunga yang menawan, wanita muslimah yang sholehah bagaikan sebuah perhiasan yang tiada ternilai harganya. Begitu indah, begitu berkilau dan menentramkan…
 Teramat banyak yang ingin meraih bunga tersebut…Namun tentunya…tak sembarang orang berhak meraihnya….menghirup sarinya…. hanya yang dia yang benar-benar terpilihlah…yang dapat memetiknya…meraih pesonanya…
Wanita muslimah adalah ibarat permata yang sangat berharga.  Dan islam menyuruh memperlakukan wanita sepeti permata yang sangat berharga.Yaitu permata yang tidak boleh disentuh oleh siapapun selain pemiliknya. Seandainya permata-permata itu berpindah tangan, niscaya ia akan kehilangan nilainya

Saudariku,
Muslimah Sejati, adalah mereka yang pandangan matanya selalu menunduk dan mampu Menundukan mata mata lelaki yang mencoba menaklukannya.
Saudariku..
Tidak semua wanita berjilbab itu soleha, tapi wanita soleha itu pasti berjilbab . jika hidup ini pilihan pilihan, kenapa hanya sedikit wanita yg memilih untuk menjadi wanita sholehah yang hidupnya dikagumi dunia dan di nanti syurga?Jika Allah ta’ala menjadikan Islam itu mudah.Bukan berarti hal Wajib bisa menjadi Sunnah. Dan jika, Berjilbab itu wajib,. Bukan berarti wanita bisa seenaknya pamer aurat dan mengatakan aku belum siap. Wajib tetap harus dilaksanakan dan dosa tetap ditulis. Dan ini Ketetapan Allah.
Saudariku…….
Tidaklah sama antara wanita mukminah dan wanita kafir.Wanita mukminah adalah perempuan yang beriman, berderma,berpuasa, memakai hijab.Takut pada Tuhannya, ramah terhadap tetangganya, taat pada suaminya dan sayang pada anak-anaknya.Dia mendapatkan pahala yang besar, ketentraman, dan keridaan.Sedangkan perempuan kafir, suka memamerkan kecantikannya, jahiliah, naïf,suka memamerkan pakaiannya bagai barang dagangan, komoditi murahan yang dijajakan di banyak tempat, tidak bernilai sama sekali, tanpa kehormatan, tanpa kemuliaan dan kehilangan religiusitas.
Wahai Saudariku,…… agar engkau menjadi wanita terelok di dunia
Engkau dengan segala yang engkau miliki lebih baik dari jutaan wanita lain. Dengan Kecantikanmu, engkau lebih elok daripada matahari.Dengan akhlakmu, engkau lebih wangi daripada harum minyak misk.Dengan rendah hatimu, engkau lebih tinggi daripada rembulan.Dan dengan kelembutanmu, engkau lebih halus daripada rintik hujan.Maka jagalah kecantikanmu dengan keimanan, kerelaanmu dengan puas diri, dan harga dirimu dengan jilbab.Hingga engkau menjadi wanita terelok di dunia.
Ketahuilah bahwa perhiasanmu bukanlah emas atau perak,tetapi dua rakaat menjelang subuh ,dahagamu ditengah hari yang panas karena puasa, dermamu yang tersembunyi yang hanya diketahui oleh Allah, air mata taubat dan sujudmu dikeheningan malam. Emasmu adalah agamamu,perhiasanmu adalah budi pekertimu, dan hartamu adalah sopan santunmu.Pakailah pakaian takwa, niscaya engkau akan menjadi wanita tercantik didunia.

Saudariku..  Jadilah engkau seperti kupu-kupu,
Jadilah engkau seperti kupu-kupu, ringan perawakan, indah dipandang, sedikit bergantung kepada yang lain, terbang dari satu bunga ke bunga lain, dari satu taman ke taman lain. Lihatlah… dia tidak mengeluh atas hidupnya yang sebentar, tapi dalam hidupnya yang begitu singkat dia telah menebarkan keindahan dan membuat orang yang melihatnya senang. Atau jadilah engkau seperti lebah yang selalu makan sesuatu yang baik dan mengeluarkan yang baik pula, jika ia hinggap diatas tangkai tidak mematahkan, menyentuh nektar tapi tidak merusaknya, mengeluarkan madu,terbang dengan rasa cinta dan hinggap dengan tali kasih. Itulah ibarat wanita yang lembut, perempuan sejati, yang kehadiran dan kedatangannya membawa keindahan dan sejuta manfaat, tidak ada yang tersakiti orang lain melalui perbuatan maupun lisannya.
Saudariku,
Semoga engkau menjadi permata yang berkilauan. Yang tidak mudah disentuh kecuali oleh yang berhak. Yang menyadari kemuliannya. Yang menundukkan pandangannya, memelihara auratnya. Yang teguh menjaga kehormatan dan kesuciannya.

Saudariku….Karena tampilan fisik bukanlah segalanya.
Ibnu Qoyyim dalam bukunya ‘taman orang-orang jatuh cinta & memendam rindu menulis bahwa “Allah menjadikan penyebab kesenangan adalah keberadaan istri. Andaikata penyebab tumbuhnya cinta adalah rupa yang elok, tentunya (wanita) yang tidak memiliki keelokan tidak akan dianggap baik sama sekali. Kadangkala kita mendapatkan orang yang lebih elok rupanya  memilih pasangan yang lebih buruk rupanya, padahal dia juga mengakui nilai keelokan (wanita) yang lain. Meski begitu, tidak ada kendala apa-apa dalam hatinya. Karena kecocokan akhlaq merupakan sesuatu yang paling disukai manusia, dengan begitu kita tahu bahwa inilah yang paling penting dari segalanya. Memang bisa saja cinta tubuh karena sebab-sebab tertentu. Tetapi cinta itu akan cepat lenyap, dengan lenyapnya sebab.’
Kalau bahasa ringkasnya mas fauzil, ‘kecantikan wajah terletak di nomor kesekian. Jauh lebih penting dari kecantikan wajah adalah kesejukan wajah Anda ketika suami memandang.’
Dalam sebuah hadist Rasullullah mengatakan..nikahilah seorang wanita karena agamanya. Sebab, seorang budak wanita yang shalehah meskipun buruk wajahnya adalah lebih utama.”
Wanita yang (akhlaknya) buruk adalah untuk laki-laki yang (akhlaknya) buruk, dan laki-laki yang (akhlaknya) buruk untuk wanita yang (akhlaknya) buruk pula. Wanita yang baik-baik untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik-baik untuk wanita yang baik-baik pula. (An-Nur 26).
Wahai saudariku muslimah, wanita adalah kunci kebaikan suatu umat. Wanita bagaikan batu bata, ia adalah pembangun generasi manusia. Maka jika kaum wanita baik, maka baiklah suatu generasi. Namun sebaliknya, jika kaum wanita itu rusak, maka akan rusak pulalah generasi tersebut.
Maka, engkaulah wahai saudariku… engkaulah pengemban amanah pembangun generasi umat ini. Jadilah engkau wanita muslimah yang sejati, wanita yang senantiasa menjaga kehormatannya. Yang menjunjung tinggi hak Rabb-nya. Yang setia menjalankan sunnah rasul-Nya.
SaudarikuWanita sholeha adalah Bidadari Dunia
Allah telah dengan begitu Indahnya mengibaratkan, bahwa salah satu cirri bidadari adalah tidak pernah disentuh, kesuciannya terjaga dan sopan.Wanita shaliha bukan hanya mereka yang berwajah cantik namun juga wanita yang kecantikannya terpancar dari aura hatinya, matanya terjaga dari hal hal yang diharamkan syariat, pandangannya menyejukan mata sang suami, tidak pernah membantah suami yang menuntunnya menapaki jejak jejak Assunnah dan patuh terhadap Al Qur’an. Menjadi penyemangat dikala suami kalah dan lelah, Berdiri tegak mendampingi suami dalam masa masa sulit, berada disisinya disetiap suasana. Menjadi penghibur dikala gelisah, dan menjadi Alarm dikala lelapnya fajar membuai, mengingatkan suami tercinta dengan percikan air Wudhu di wajahnya.Sungguh Kebahagiaan Memiliki wanita salihah, Hingga manusia menggambarkannya sebagai bidadari. 

Wahai saudariku………..Sambutlah salam dan penghormatan…..
Selamat dan  salut buat saudariku………..yang mendirikan shalat dan berpuasa dengan patuh dan penuh kosentrasi.
Selamat dan  salut buat saudariku………..yang memakai hijab karena rasa malu dan untuk menjaga kehormatan dan keteguhan hati.
Selamat dan  salut buat saudariku………..yang selalu belajar dan menelaah dengan penuh kesadaran dan kelurusan hati.
Selamat dan  salut buat saudariku………..yang selalu menepati janji, dipercaya, dan jujur.
Selamat dan  salut buat saudariku………..yang selalu bersabar, mawas diri, dan bertobat.
Selamat dan  salut buat saudariku………..yang selalu berdzikir, bersyukur              dan berdoa.
Selamat dan  salut buat saudariku……….yang menjadikan Asiyah, Maryam, Khadijah dan Aisyah sebagai panutannya.
Selamat dan  salut buat saudariku………..yang melahirkan dan mendidik para pahlawan, dan mencetak laki-laki yang terhormat.
Selamat dan  salut buat saudariku………..yang selalu takut dan menjauhi apa-apa yang diharamkan oleh Allah.
Selamat dan  salut buat saudariku………..yang sabar untuk menanti datangnya pedamping hati, yang selalu memperbaiki diri, dan selalu menjaga kehormatan diri dan kemuliaaannya.

Wahai saudariku……Ya untuk segala keutamaanmu……………..
Ya….untuk senyum indahmu yang membangkitkan cinta dan memberikan kasih sayang pada orang lain.
Ya….untuk kata-kata baikmu yang membangun persahabatan dan menjauhkan rasa dengki.
Ya….untuk derma yang membahagiakan si miskin, menyenangkan orang fakir, dan mengenyangkan perut yang lapar.
Ya….untuk tadarus Al-Qur’anmu, merenungi dan memahami kandungannya serta mengamalkannya dalam kehidupanmu sehari-hari.
Ya….untukmu yang mendidik anak-anakmu dengan agama, mengajarkan sunnah Nabimu dan memberi petunjuk tentang apa-apa yang bermanfaat bagi mereka.
Ya….untuk rasa malu dan hijab yang diperintahkan oleh Allah.Itulah cara untuk selalu terjaga dari pandanagn kotor.
Ya….untuk bergaul dengan wanita baik-baik yang selalu takut kepada Allah, mencintai agama, dan menghormati nilai-nilai agamanya.
Ya….untuk berbuat baik kepada kedua orangtua, menyambung persaudaraan, menghormati tetangga, dan menyantuni anak yatim.

Saudariku……………katakan tidak dan selamat tinggal untuk segala keburukan………
Tidak….untuk usiamu yang habis untuk hal-hal yang tidak perlu, remeh. Serta menyibukkan engkau dari cita-cita besarmu….
Tidak….untuk selalu mencari-cari kesalahan dan menggunjing orang lain serta melupakan kesalahan dan aib diri sendiri.
Tidak… untuk tengelam dari fatamorgana dunia, mengikuti mode-mode wanita barat, tenggelam dalam nyanyian-nyaian cengeng sehingga melupakan Al-Qur’an, bacaan-bacaan murahan, film-film yang melenakan yang didalamnya tidak ada nilai kebaikan.
Maka Sekali lagi saudariku……….
Engkau telah mulia dengan menjadi seorang muslimah……….
Wanita muslimah ibarat bintang yang berkilauan dilangit  dan menerangi kegelapan…..
Sedangkan perempuan-perempuan kafir ibarat lumpur didasar lautan yang hanya bisa mengotorkan kakimu…….
Sungguh perbandingan jauh antara wanita mukminah dengan wanita kafir….
Engkau, dengan segala keutamaan yang engkau miliki lebih baik dari jutaan wanita lain……
Dalam keadaan bagaimanapun, engkau beruntung.
Cukuplah. Wanita itu sangat mulia, karena ibunda Nabi Muhammd saw juga seorang wanita, yang dirahimnya lahir seorang laki-laki teragung di jagad raya…

Selasa, 03 April 2012

LEPAS RINDU

Assalamualaikum warahmatullah
Bismillah



Alhamdulillahi Robbil 'Alamin, 
tiba-tiba kangen banget dengan blog ini, lama sekali rasanya ingin menghanyutkan hati dalam "tarian-tarian" indah yang dicipta oleh kedua tangan ini.

setelah berkutat dengan aktivitas assignments dan akhir maret kemarin "dikejar dan mengejar" Chapter 1 Proposal Thesis. dalam masa-masa penulisan dan kehabisan idea aku berfikir ...kenapa ya, nulis di blog kok asik aja, tapi pas nulis untuk thesis, rasa berat dan penuuuhhh pertimbangan banget mau masukkan kata-kata yang cocok, yang pas, yang kedengarannya atau kelihatannya oke..biar ng-ILMIAH dikit gitu... hehe... bagian hati kecilku yg main menjawab: "terang aja jan.. kamu ngerjainnya dibawah tension sich makanya cepet bingung..! hehe..setelah itu, aku rekonstruk lagi pikiranku agar ga kerja dibawah tension, wah bisa gila and awet tua nich kalau begini... ^^'

Dan Alhamdulillah malam ini semua tension itu terbayarkan...setidaknya boleh bernafas cukup lega, setelah tadi siang jumpa Supervisor (meski ada revisi di hipotesis, tp tak apa, dari itu semua aku akan lebih belajar... belajar tentang membuat hipotesis, belajar sabar, belajar redha, belajar untuk tetap pandang semua sebagai hal yg selalu positive)... dan petang tadi nimbrung dipengajian kawan-kawan Muslimah PPI di Kolej Perdana. waahh... energi yang kemarin-kemarin hilang, berasa kembali lagi. Alhamdulillah ...

kehidupan di semester II yang aku rasakan sangat berbeda jauh dari masa-masa kritis di semester awal. masa-masa kritis karena proses adaptasiku yang cukup lama terhadap lingkungan baru, bahasa pengantar baru, kawan-kawan baru, kampus baru, suasana baru, jenis makanan dan life style baru... aaahhhh... Indah nian perbedaan itu. dengan perbedaan ini aku semakin banyak belajar bahawa aku ini ga ada apa-apanya. orang-orang hebat, orang-orang sholeh/sholehah banyak bertebaran dimana-mana, membuat aku merasa begitu kecil... yang pastinya sangat kecil dimata Alloh.

Alhamdulillah sekarang proses adaptasi itu sudah berubah menjadi energi understanding and acceptance sehingga hal itu boleh membantuku untuk meminimalisir tingkat kecemasan dan tensionnya.   kehidupan belajar pun sudah jauh sangat berbeda dari "zaman pancaroba" disemester 1 dulu. kali ini boleh dikatakan menjadi penghuni tetap Library bilik 24 hour yang selalu "membuka pintunya" untukku ^^' menjadi saksi bisu perjuangan mendapatkan ilmu dariMU. Insya Alloh..

bsok pagi, semoga menjadi hari yang berkah, telah menjadi rutinitas baru bagiku untuk datang lebih awal ke library mengejar tugas-tugas lain sebelum bertolak kerumah sahabat Melayuku (Ana) yang insya Alloh Jum'at dan Sabtu ini akan mengadakan Akad nikah dan Walimatul 'Ursy...(Barakallah untuk mereka)...  Alhamdulillah sekalian dapat Job jadi Photografer dadakan diacara nikahannya.. hehe...

Semoga proses pembelajaran dan tempaan disini dapat aku bagikan Ibrohnya pada keluargaku, adik-adikku, dan kawan-kawanku kelak di Indonesia.  Aamiin...

Malaysia, 8:49 pm
Meja 1 Bilik 24 Hour, UTM's Library