Selamat Datang,Ahlan Wa Sahlan,Welcome,Alu-alukan,환영,Bienvenue..

Kekuatan raga itu tidak sebanding dengan kekuatan azam, tekad dan semangat.
Jika raga ini bisa kelelahan, namun azam, tekad dan semangat ini tidak boleh mundur walaupun untuk sesaat.
Faidza 'azamta fatawakkal 'alallah.
.Bismillah.


Kamis, 08 Maret 2012

Mengejar Kemuliaan disisi Robbul 'Izzati

Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu'alaikum warahmatullah.

Alhamdulillah... sedikit ingin berkongsi ilmu yang baru didapat dari Majelis Pengajian Muslimah PPI selasa sore, 6 March kemarin. bukan untuk menggurui, namun menjadi bahan Muhasabah bagi Diri Sendiri, dan berusaha menyebarkan kebaikan yang didapat kepada orang lain. wallahualam.
_________________________________

"MENYINGKAP SURAH AL-FURQON, AYAT 63-76".
* SIFAT-SIFAT HAMBA ALLAH YANG MENDAPAT KEMULIAAN *

Kemuliaan ....setiap Insan, pasti memiliki persepsi masing-masing mengenai Kemuliaan..mungkin adayang beranggapan mendapatkan kemuliaan adalah ketika ia berhasil dalam pekerjaan, dalam belajar,dll, ada pula yang mengartikan kemuliaan sebagai sebuah ketenangan qolbu dan jiwa, ada pula yang mengartikan kemuliaan sebagai sebuah kenikmatan ketika beribadah dan berada di Jalan ALLAH. Wallahualam...
  Namun secara pasti, semua  Insan  mencintai dan menginginkannya. Karena itulah fitrah yang Allah berikan dalam diri seorang manusia. terlebih jikalau  kemuliaan tersebut langsung di berikan dari yang Maha Mulia, yang Maha Pemberi, yang Maha Pembentuk -- ALLAH SWT. wow.. bukan hanya kemuliaan di sisi dan dimata manusia, namun jika kemuliaan itu diberikan ALLAH pada hambaNya, maka kemuliaan itu akan wujud pula di hadapan para Malaikat dan mahklukNya yang lain pula.
Subhanallah...

lalu, bagaimana cara untuk mendapatkan kemuliaan ? .....
oke,,, back to Al-Qur'an. didalam Surah  Faatir : 10, diterangkan mengenai cara agar kita bisa mendapatkan kemuliaan di Sisi ALLAH SWT.

" Sesiapa yang mahukan kemuliaan (maka hendaklah ia berusaha mencarinya dengan jalan mematuhi perintah Allah), kerana bagi Allah jualah segala kemuliaan. Kepada Allahlah naiknya segala perkataan yang baik (yang menegaskan iman dan tauhid, untuk dimasukkan ke dalam kira-kira balasan), dan amal yang soleh pula diangkatnya naik (sebagai amal yang makbul - yang memberi kemuliaan kepada yang melakukannya). Dan sebaliknya : orang-orang yang merancangkan kejahatan (untuk mendapat kemuliaan), adalah bagi mereka azab seksa yang berat; dan rancangan jahat mereka (kalau berkesan) akan rosak binasa."


Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Abu Huroiroh berkata bahwa Rasululloh SAW bersabda:

“Barang siapa yang membebaskan orang mukmin dari kesempitan dunia, maka Alloh akan membebaskannya dari kesempitan di hari Kiamat. Barang siapa yang memberi kemudahan orang yang mengalami kesulitan maka Alloh akan memberi kemudahan kepadanya di dunia dan akhirat. Barangsiapa menutupi aib orang muslim maka Alloh akan menutupi aibnya di dunia dan akhirat. Alloh senantiasa menolong hamba-Nya selama hamba tersebut menolong saudaranya. Barang siapa yang meniti jalan untuk memperoleh ilmu, maka Alloh akan memberikan kemudahan baginya jalan menuju surga. Tidaklah suatu kaum berkumpul di rumah Alloh (masjid), niscaya turun kepada mereka ketenteraman, rahmat meliputi mereka, para malaikat berkerumun di sekelilingnya dan Alloh menyebut-nyebut mereka di hadapan makhluk yang berada di sisi-Nya.”

Subhanallah... sebenarnya kalau kita tilik Dalil Naqli dan Hadits Rasulullah saw diatas, sebenarnya kesempatan untuk kita semua mendapatkan Kemuliaan di Sisi ALLAH SWT terbentang luas. khususnya di zaman sekarang, dimana krisis mulai menjangkit, mulai dari krisis Kepercayaan diri sendiri sampai pada krisis Keteladanan dari Ulil Amri... dan yang paling parah kalau lagi pada Krisis Finansial alias Grafik keuangan diri menurun! ^^' 

di zaman sekarang, banyak muslim dan saudara kita lainnya yang sangat memerlukan pertolongan, bantuan, mengalami kesulitan, dan kesempitan dunia. dalam ranah ini bisa kita jadikan sebagai ladang sedekah dan sebagai wujud cinta kita pada Allah swt dengan membantu mereka. 

namun, ada pertanyaan lain.. "saya sudah sering melakukan perbuatan baik, menolong orang lain, tapi kok ga dapat hasil apa-apa ya? bukannya kemuliaan, malah saya ikutan susah sekarang???"

Ingat.... bahawa Allah itu Maha Mengetahui apa yang hambaNya kerjakan, apa yang HambaNya niatkan. jangan pernah mengkambinghitamkan perbuatan-perbuatan baik yang kita sangka tak akan dapat feedback dari ALLAH. tapi Muhasabahlah diri kita, apa yang missing dalam proses "berbuat baik" tersebut....
bisa jadi niat kita bukan tulus karena ALLAH, namun karena ingin dianggap manusia dermawan, orang yang baik, orang yang kaya raya, atau berhajat untuk bersedekah tetapi untuk sesuatu yang tidak ada faedahnya dimata ALLAH. Wallahu'alam..
   
Sohabatifillah... 
sembari mengingatkan diri ini, semoga kita semua bisa bersama meraih kemuliaan yang ALLAH janjikan didalam Dalil-dalil naqliNya, dan belajar untuk mengaplikasikan sifat-sifat hambaNya yang akan mendapatkan kemuliaan di sisiNya. Insha Allah.
 __
dalam Surah Al-Furqon ayat 63 - 76 disebutkan mengenai sifat-sifat Hamba ALLAH yang akan mendapat Kemuliaan.

Bismillah..

وَعِبَادُ الرَّحْمَٰنِ الَّذِينَ يَمْشُونَ عَلَى الْأَرْضِ هَوْنًا وَإِذَا خَاطَبَهُمُ الْجَاهِلُونَ قَالُوا سَلَامًا
Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan. — Al-Furqaan : 63.

Sifat pertama ialah : Rendah hati / Tawadhu'.

hati adalah penghulu seluruh anggota. Di dalam hati itulah tersimpan semua asas akidah, akhlak, niat baik dan niat yang tidak baik. Selagi hati itu belum dibersihkan ( disucikan ) dari sifat-sifat buruk dan tercela, serta menghiasinya dengan sifat-sifat yang baik dan terpuji, maka kita tidak akan merasakan kebahagiaan di dunia maupun di akhirat. hati yang belum dibersihkan (disucikan) akan melahirkan sifat, tabiat dan merubah personality si Individu tersebut. diantara penyakit hati yang harus dihindari dan harus segera di sucikan adalah tidak rendah hati atau sombong. 


Sifat ini adalah sifat yang dimiliki oleh syaitan yang terkutuk. Sebagaimana firman Allah dalam Surah Al-Baqarah Ayat 34 : ” Dan ( ingatlah ) ketika kami berfirman kepada malaikat : Tunduklah
( beri hormat ) kepada Nabi Adam. Lalu mereka sekaliannya tunduk memberi hormat melainkan Iblis; dia enggan dan takbur dan menjadilah dia dari golongan yang kafir. “
 

Rasulullah SAW pun bersabda :
” Tidak akan masuk syurga orang yang di hatinya terdapat sebesar atom dari sifat sombong.“


sahabat, seandainya kita menjadi orang yang paling bertakwa kepada ALLAH serta memiliki ilmu yang luas dan amat banyak amal ibadahnya, kemudian kita menyombongkan diri terhadap orang lain
dan membanggakan diri atas kelebihan-kelebihan yang kita miliki, niscaya ALLAH akan menghapus ketakwaan kita dan membatalkan ibadah yang telah kita lakukan. 
Rasulullah SAW bersabda :
”Barangsiapa yang merendahkan diri, niscaya Allah akan mengangkatnya, dan barangsiapa yang menyombongkan diri, niscaya Allah akan merendahkannya. “

 sifat kedua : selalu mengucapkan ucapan-ucapan yang baik (al-kalamuth thayyib).

Maksudnya adalah, bahwa orang tersebut senantiasa mengucapkan kalimat-kalimat yang baik, walaupun orang lain selalu mengejeknya dengan kalimat-kalimat yang tidak mengenakkan. Artinya, bahwa ‘ibaadurrahman adalah orang-orang yang senantiasa mengeluarkan ucapan-ucapan yang baik, senantiasa bersikap dengan sikap yang baik, senantiasa menimbulkan kebajikan-kebajiikan walaupun di tengah orang-orang yang tidak mau berbuat kebajikan kepadanya.
Biasanya, jika mendengar ada orang yang mengejek kita, maka kita akan membalasnya dengan ucapan-ucapan yang lebih kasar dibandingkan orang yang mengejek kita tersebut. Kalau ada yang memaki kita, maka kita akan membalasnya lebih dari satu kali makian. Jika ada orang yang berbuat jahat kepada kita sebanyak sekali, maka kita akan membalasnya lebih dari sekali. Itulah fitrah manusia.
Dalam ayat ini disebutkan, bahwa jika ada orang-orang yang bodoh yang menyapa dia, kalau ada orang-orang yang mengejek dia dengan kalimat-kalimat yang tidak mengenakkan baginya, maka dia akan menyampaikan kalimat-kalimat yang baik kepada orang yang mengejeknya itu. Tapi secara fitri, hal ini tak mudah untuk dilakukan. Malahan sebaliknya, seringkali perbuatan kebajikan dibalas dengan kejahatan.
Rasulullah menyatakan, bahwa orang yang paling baik akhlaknya adalah orang-orang yang apabila diputuskan hubungan silaturahmi, maka ia tidak akan memutuskan hubungan tersebut.
Rasulullah juga menyatakan, bahwa orang yang paling baik akhlaknya adalah orang yang suka memberi kepada orang yang tidak mau memberi kepadanya.
وَالَّذِينَ يَبِيتُونَ لِرَبِّهِمْ سُجَّدًا وَقِيَامًا
"Dan orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Tuhan mereka"— Al-Furqaan : 64
sifat ketiga : Mendirikan Qiyamul Lail 

malam... ditengah telah jengah dengan aktivitas disiang hari, maka sebagian orang pasti akan memanfaatkan waktu malamnya untuk beristirahat dengan "tenang"  agar esok pagi dapat kembali bekerja seperti biasa. namun, tahukan kita, bahwa pada disepertiga malam itulah Allah turun dan berjanji pada HambaNya yang melakukan sholat malam bahwa setiap permintaannya akan dikabulkan.. jika kita sibuk seharian diluar rumah untuk bekerja, dan malam harinya kita habiskan untuk tidur melepas penat, tapi tidak tahu bahwa apakah rezeki yang kita cari selama berlama-lama dikantor pada siang hari itu halal? ataukan setiap ayunan langkah yang kita jejakkan tadi siang mendapat barokah? Wallahualam... mungkin ada baiknya ditengah rasa penat yang menghantui, sempatkan diri untuk bangun, untuk bersyukur kepada sang Maha Pemberi rezeki..
bahkan Nabi pun ditengah kepenatannya dalam berdakwah, masih menyempatkan diri setiap hari untuk Munajah pada ALLAH.

Dari Aisyah r.a katanya: “Nabi sallallahu ‘alaihi wasallam itu berdiri untuk bersolat malam, sehingga pecah-pecah kedua tapak kakinya. Saya berkata kepadanya;” Mengapa Tuan mengerjakan sedemikian ini, ya Rasulullah, padahal sudah diampunkan untuk Tuan dosa-dosa Tuan yang dahulu dan yang kemudian?” Baginda sallallahu ‘alaihi wasallam lalu bersabda, “Tidakkah saya ini wajar menjadi seorang hamba yang banyak bersyukur.” (Muttafaqun ‘alaih)
Dari Abu Hurairah r.a katanya;” Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Syaitan itu memberikan ikatan pada hujung kepala seseorang di antara engkau semua sebanyak tiga ikatan, jikalau ia tidur. Ia membuat ketentuan pada setiap ikatan itu dengan kata-kata yang berbunyi: “Engkau memperoleh malam panjang, maka tidurlah terus!” Jikalau orang itu bangun lalu berzikir kepada Allah ta’ala maka terurailah sebuah ikatan dari dirinya, selanjutnya jikalau dia terus berwudhu’, lalu terurai pulalah ikatan satunya lagi dan seterusnya, jikalau ia bersolat, maka terurailah ikatan seluruhnya, sehingga berpagi-pagi ia telah menjadi bersemangat serta berhati gembira. Tetapi jikalau tidak sebagaimana yang tersebut di atas, maka ia berpagi-pagi menjadi orang yang berhati buruk serta pemalas.” (Muttafaqun ‘alaih).

وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا اصْرِفْ عَنَّا عَذَابَ جَهَنَّمَ ۖ إِنَّ عَذَابَهَا كَانَ غَرَامًا * إِنَّهَا سَاءَتْ مُسْتَقَرًّا وَمُقَامًا
Dan orang-orang yang berkata: “Ya Tuhan kami, jauhkan azab jahannam dari kami, sesungguhnya azabnya itu adalah kebinasaan yang kekal” * Sesungguhnya jahannam itu seburuk-buruk tempat menetap dan tempat kediaman. — Al-Furqaan : 65-66

Sifat keempat : Takut dan selalu berdo'a agar terhindar dari Azab Allah dan neraka Jahannam

orang yang takut akan azab pedih dari Allah akan mengakibatkan ianya mematuhi dan mentaati semua perintah dari Allah dan Rosul. Seorang muslim yang baik yang akan mendapatkan derajat yang tinggi di akhirat nanti adalah mereka yang senantiasa ada di dalam dirinya itu rasa takut terhadap siksaan Allah SWT. Dan karena rasa takut akan siksaan Allah itulah, maka kita akan menjadi orang yang senantiasa patuh terhadap perintah-Nya. 

وَالَّذِينَ إِذَا أَنْفَقُوا لَمْ يُسْرِفُوا وَلَمْ يَقْتُرُوا وَكَانَ بَيْنَ ذَٰلِكَ قَوَامًا
Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian.— Al-Furqaan : 67

 Sifat kelima : tidak Boros, Kikir (tidak berlebih-lebihan)

sifat yang kelima ini mungkin yang banyak wanita (termasuk yg nulis ^^") dari sekarang untuk menghindari sifat boros apalagi kikir... lebih baik harta yang kita miliki boleh kita sedekahkan kepada seseorang yang sedang sangat memerlukan pertolongan.

Di dalam  Al-Qur'an Allah menyebutkan:
Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan; dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. (Q.S. Al-Israa’: 26) 

Allah juga mengingatkan, bahwa orang-orang yang bersifat boros itu adalah saudara-saudaranya syaitan, seperti yang termaktub pada Surah Al-Israa’ ayat 27 berikut ini:
Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya. (Q.S. Al-Israa’: 27)
wah.....

وَالَّذِينَ لَا يَدْعُونَ مَعَ اللَّهِ إِلَٰهًا آخَرَ وَلَا يَقْتُلُونَ النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالْحَقِّ وَلَا يَزْنُونَ ۚ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَٰلِكَ يَلْقَ أَثَامًا
Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan yang demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa(nya), — Al-Furqaan : 68

يُضَاعَفْ لَهُ الْعَذَابُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَيَخْلُدْ فِيهِ مُهَانًا
(yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina, — Al-Furqaan : 69

Sifat ke tujuh : menyembah Allah swt semata, tidak membunuh, dan tidak berzina

Menyembah selain Allah swt merupakan suatu kesyirikan yang amat besar dosanya.
Syirik yaitu menyamakan selain Allah dengan Allah dalam Rububiyyah dan Uluhiyyah Allah Subhanahu wa Ta'ala. Umumnya menyekutukan dalam Uluhiyyah Allah, yaitu hal-hal yang merupakan kekhususan bagi Allah, seperti berdo'a kepada selain Allah disamping berdo'a kepada Allah, atau memalingkan suatu bentuk ibadah seperti menyembelih (kurban), bernadzar, berdo'a dan sebagainya kepada selainNya. Karena itu, barangsiapa menyembah selain Allah berarti ia meletakkan ibadah tidak pada tempatnya dan memberikannya kepada yang tidak berhak, dan itu merupakan kezhaliman yang paling besar.
 Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman. "Artinya : Sesungguhnya menyekutukan (Allah) adalah benar-benar kezhaliman yang besar"[ Luqman: 13]

Membunuh yaitu menghilangkan nyawa seseorang tanpa hak. membunuh adalah perbuatan yang di larang dalam Islam, karena islam menghormati dan melindungi hak hidup setiap manusia. 
Allah berfirman dalam surah al isra :33 yang artinya "Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang di haramkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan suatu alasan yang benar"

Zina  (Bahasa Arab: الزناء‎) adalah bila dua orang yang bukan suami isteri, melakukan hubungan seks (berjimak) yang dihalalkan khusus untuk pasangan suami isteri. Di dalam Islam, pelaku perzinaan dibezakan menjadi dua, iaitu pezina muhshan dan ghayru muhshan. Pezina muhshan adalah pezina yang sudah memiliki pasangan sah. Sedangkan pezina ghayru muhshan adalah pelaku yang belum pernah menikah dan tidak memiliki pasangan sah.
"Lelaki tukang zina tidak (boleh) berkahwin, melainkan dengan perempuan penzina atau musyrik; dan seorang perempuan tukang zina tidak (boleh) berkahwin, melainkan dengan lelaki penzina atau musyrik. Yang demikian itu diharamkan atas orang-orang mukmin." (Al-Quran,Surah an-Nur: 3)
"Perempuan yang zina dan laki-laki yang zina, deralah masing-masing mereka itu seratus kali." (an-Nur: 3)
إِلَّا مَنْ تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ عَمَلًا صَالِحًا فَأُولَٰئِكَ يُبَدِّلُ اللَّهُ سَيِّئَاتِهِمْ حَسَنَاتٍ ۗ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا
kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; maka itu kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah maha Pengampun lagi Maha Penyayang. — Al-Furqaan : 70

وَمَنْ تَابَ وَعَمِلَ صَالِحًا فَإِنَّهُ يَتُوبُ إِلَى اللَّهِ مَتَابًا
Dan orang-orang yang bertaubat dan mengerjakan amal saleh, maka sesungguhnya dia bertaubat kepada Allah dengan taubat yang sebenar-benarnya. — Al-Furqaan : 71
Sifat ke delapan : Taubatan Nasuha (beriman dan mengerjakan amal shaleh)
salah satu cara mengetahui apakah kita benar-benar telah dalam koridor taubatan Nasuha yaitu sejauh mana kesan dosa terhadap hati kita? apakah dosa itu menjadikan kita menyesal dan mendorong kita untuk memperbaiki diri? ataukan kita memandangnya sebagai sesuatu yang biasa saja?
jangan menganggap remeh atau enteng kemurkaan Allah. jika sudah pergi dari dunia ini, menangis dan menyesal diakhirat tiada guna.

وَالَّذِينَ لَا يَشْهَدُونَ الزُّورَ وَإِذَا مَرُّوا بِاللَّغْوِ مَرُّوا كِرَامًا
Dan orang-orang yang tidak memberikan persaksian palsu, dan apabila mereka bertemu dengan (orang-orang) yang mengerjakan perbuatan-perbuatan yang tidak berfaedah, mereka lalui (saja) dengan menjaga kehormatan dirinya. — Al-Furqaan : 72

Sifat kesembilan : Tidak memberi kesaksian palsu, menjaga Maruah diri

tidak memberi kesaksian palsu bermaksud tidak berbohong dan membela kepada yang hak bukan kepada yang bathil, mengatakan suatu kebenaran. be honest! 


menjaga Maru'ah diri artinya menjaga kehormatan diri. seorang Muslim maupun muslimah sangat wajib menjaga kehormatan dirinya. salah satu menjaga kehormatan diri adalah dengan tuturkata penuh berhikmah dan masih banyak lagi cara yang boleh kita lakukan untuk menjaga, mempertahankan dan meningkatkan kehormatan diri sebagai seorang Muslim/Muslimah.
وَالَّذِينَ إِذَا ذُكِّرُوا بِآيَاتِ رَبِّهِمْ لَمْ يَخِرُّوا عَلَيْهَا صُمًّا وَعُمْيَانًا
Dan orang-orang yang apabila diberi peringatan dengan ayat-ayat Tuhan mereka, mereka tidaklah menghadapinya sebagai orang-orang yang tuli dan buta. — Al-Furqaan : 73

Sifat kesepuluh : be aware dengan peringatan Allah.
banyak sungguh peringatan-peringatan yang Allah berikan pada kita- ummat manusia dizaman saat ini. mulai dari peristiwa besar hingga peristiwa kecil yang tanpa kita sadari sering menghinggapi kehidupan keseharian kita. itu semua ditujukan Allah agar kita sadar akan peringatan / rambu-rambu dariNya.

Peringatan besar seperti tsunami, gempa, angin puting beliung, wabah penyakit, kelaparan, kematian, kelahiran, dan masih banyak lagi yang hendak Allah tunjukkan pada kita. Allah meminta kita semua merenungi apakah maksud disebalik semua yang berlaku.. apakah ianya hanyalah sebatas bencana atau ujian dari Allah? ataukan ada makna tersirat dibalik yang tersurat tersebut? Wallahu'alam.
Peristiwa kecil yang sering kita alami misalnya ; ban sepeda motor yang tiba-tiba bocor, buku catatan kuliah hilang, adik bayi dirumah yang selalu rewel, atau mungkin pengendara motor yang diwaktu hujan nyipratin air kbaju dan wajah kita..itu semua adalah wujud dari kecintaan Allah bahawa sebenarnya Allah sayang dengan kita, Allah meminta kita untuk belajar sabar melalui peristiwa-peristiwa indah itu...

وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
Dan orang orang yang berkata: “Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa. — Al-Furqaan : 74

Sifat ke sebelas : Istri Sholehah dan Suami yang Sholeh.

mencari instri sholehah atau suami sholeh adalah keinginan dan impian semua Insan. karena mereka akan membentuk sebuah generasi ummat baru yang akan ikut menentukan nasib dunia ini, jika generasi terdidik dari Ayah dan Bunda yang sholeh/sholehah, Insya ALLAH anak-anak yang dilahirkan akan menjadi generasi Rabbani pula. Aamiin..
 Dari Abu Hurairah radliyallahu ‘anhu dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam, beliau bersabda : “Perempuan itu dinikahi karena empat perkara, karena hartanya, keturunannya, kecantikannya, dan karena agamanya, lalu pilihlah perempuan yang beragama niscaya kamu bahagia.” (Muttafaqun ‘Alaihi) 

“Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula) … .” (QS. An Nur : 26) 

“Maka wanita-wanita yang shalihah ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara dirinya, oleh karena itu Allah memelihara mereka.” (QS. An Nisa’ : 34)

“Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita shalihah.” (HR. Muslim) 

Dari Anas bin Malik, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda : ” … kawinilah perempuan penyayang dan banyak anak … .” (HR. Ahmad dan dishahihkan oleh Ibnu Hibban) 

“ … dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita Mukmin) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang Mukmin lebih baik dari orang musyrik walaupun dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke neraka, sedang Allah mengajak ke Surga dan ampunan dengan izin-Nya. Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya (perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran.” (QS. Al Baqarah : 221)

“Apabila kamu sekalian didatangi oleh seseorang yang Dien dan akhlaknya kamu ridhai maka kawinkanlah ia. Jika kamu sekalian tidak melaksanakannya maka akan terjadi fitnah di muka bumi ini dan tersebarlah kerusakan.” (HR. At Tirmidzi)

“Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu dan orang-orang yang layak (nikah) dan hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. An Nur : 32)

Dari Abu Hurairah radliyallahu ‘anhu berkata, bersabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi WaSallam : “Jangan membenci seorang Mukmin (laki-laki) pada Mukminat (perempuan) jika ia tidak suka suatu kelakuannya pasti ada juga kelakuan lainnya yang ia sukai.” (HR. Muslim)

Al Hasan bin Ali rahimahullah pernah berkata pada seorang laki-laki : “Kawinkanlah puterimu dengan laki-laki yang bertakwa sebab jika laki-laki itu mencintainya maka dia akan memuliakannya, dan jika tidak menyukainya maka dia tidak akan mendzaliminya.”
أُولَٰئِكَ يُجْزَوْنَ الْغُرْفَةَ بِمَا صَبَرُوا وَيُلَقَّوْنَ فِيهَا تَحِيَّةً وَسَلَامًا * خَالِدِينَ فِيهَا ۚ حَسُنَتْ مُسْتَقَرًّا وَمُقَامًا
Mereka itulah orang yang dibalasi dengan martabat yang tinggi (dalam surga) karena kesabaran mereka dan mereka disambut dengan penghormatan dan ucapan selamat di dalamnya, * mereka kekal di dalamnya. Surga itu sebaik-baik tempat menetap dan tempat kediaman. — Al-Furqaan : 75-76

dan ayat yang terakhir ini adalah penerangan dan penegasan bahwasanya, orang-orang yang memiliki dan berusaha memiliki sifat-sifat Ibadurrohman diatas akan dibalas dengan Martabat yang tinggi / kedudukan yang tinggi (didalam Syurga), dan akan berkekalan didalamnya karena JannahNya adalah sebaik-baiknya tempat kediaman..
Wallahu'alam Bissawab...

Tulisan ini dibuat untuk menghakimi dan memberikan peringatan pada diri penulis sendiri.
semoga bermanfaat untuk kita semua...
 ____
Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allaa ilaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika “Maha Suci Engkau ya Allah dan segala puji bagiMu, aku bersaksi bahwa tiada ilah selain Engkau aku mohon ampun dan bertaubat kepadaMu".

Wassalamu'alaikum Warahmatullah.
 
Malaysia, 11.53 am
Sultanah Zanariah Library, Univ. Tech. Malaysia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar