Selamat Datang,Ahlan Wa Sahlan,Welcome,Alu-alukan,환영,Bienvenue..

Kekuatan raga itu tidak sebanding dengan kekuatan azam, tekad dan semangat.
Jika raga ini bisa kelelahan, namun azam, tekad dan semangat ini tidak boleh mundur walaupun untuk sesaat.
Faidza 'azamta fatawakkal 'alallah.
.Bismillah.


Senin, 16 April 2012

Berjilbab itu Berkah.. Berjilbab itu Amanah..

Bismillah
Assalamu'alaikum Warahmatullah..


JILBAB....
kurang lebih 13 tahun dalam perjalanan hidupku aku terus bersamanya. 
kain "penutup kepala" ini telah menemaniku sejak kelas 5 Ibtida'iyah hingga diusiaku yang ke 23 tahun ini.

Alhamdulillah, mama memperkenalkan aku dengan jilbab ketika aku masih dalam buaian tangan lembutnya. dengan rapi mama memasangkan jilbab yang senada dengan model baju dan rok muslimah yang aku kenakan saat itu. Bapak pun tak kalah sumringah dan jeli memilih baju-baju dan jilbab-jilbab cantik untukku.

pendidikan dirumahku cukup keras untuk urusan sholat, ngaji, berjilbab, dan bergaul. porsi yang seimbang antara sifat lemah lembut dan demokratis mama dan sifat keras ala tentara bapak dan didukung dengan pemahaman agama dari beliau berdua menjadikan aku dan saudara-saudaraku terdidik dalam lingkungan yang kami rasa memiliki atmosfer yang sangat seimbang.

masih ingat ketika SD dulu mama dan bapak memberikan kami jadwal mengaji setelah sholat maghrib di loteng (lantai 2 dirumah kami), jika mendekati azan maghrib, mama selalu panggil aku dan adik-adikku untuk cepat-cepat masuk dalam rumah untuk bersiap mandi dan sholat jam'ah dengan mama dan bapak dan setelahnya langsung ambil antrian untuk ngaji di loteng dengan bapak.. (karena bapak juga ngajar kawan-kawanku sesama tetangga disana untuk mengaji dirumah).

yang membuatku cukup geli saat ini, dulu ketika kena giliran untuk ngaji, setiap menghadapi wajah bapak, aku langsung gemeteran.. iya takut kalau-kalau bacaan Qur'anku keliru. tapi sebenarnya lambat laun aku tahu bahawa bapak bersikap seperti itu agar aku dan adik-adikku ga manja, ga minta fleksibel-fleksibelan dalam hal agama!

dulu waktu kelas 5 - 6 SD jilbab yang ada dikepala hanya sekedar nempel... iya karena sebentar pake, sebentar lepas, sebentar lagi pake... hehe... ga tetap. mama maklum.. saat itu mama menjadi guru Akidah Akhlak dan Fiqh di Madrasah Tsanawiyah tepat disamping Madasah Ibtida'iyahku. ketika pulang sekolah sambil tiduran didepan TV, mama sering melancarkan serangan dakwahnya untukku. ^^', mama selalu bilang kalau anak perempuan itu cantik pakai jilbab, apalagi ka ibah sekolahnya sekarang di sekolah agama, mama juga guru agama, bapak juga kepala sekolah madrasah, mama senang kalau liat ka ibah dan ade uni pake jilbab. besok jilbabnya jangan digeret-geret (diseret-seret) lagi ya, dipake sampai masuk rumah lagi....." ya begitu kira-kira mama dulu merayu kami. siang dapat taujih, malam pula dapat taujih lagi, kali ini dari yang bertanggungjawab terhadap kami semua - Bapak. setelah lepas sholat maghrib, dengan gaya khas bapak yang menyerongkan badannya menghadap kami di barisan makmum belakang, dan mulai melepaskan kopiahnya perlahan...bapak mulai bernasihat... " Ibaaahhh, Uniii... knp jilbabnya di bongkar-pasang?", kami jawab : panas pa'...,... sejenak bapak diam dan tiba-tiba meluncurkan sebuah ayat Qur'an yang hingga saat ini terus tertanam dalam benakku.

ياايهاالنبى قل لأزواجك وبناتك ونساءالمؤمنين يدنينعليهن من جلابيبهن ذلك أدني أن يعرفن فلا يؤذين وكان الله غفورارحيما (الأحزاب 59)

Artinya:Wahai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang-orang mukmin: Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka. yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk di kenal karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah maha pengampun dan penyayang. (Al Ahzab.59).

saat itu aku hanya manggut-manggut, sampai bapak dan mama meyakinkanku untuk ga bongkar-pasang jilbab lagi. Alhamdulillah sejak saat-saat itu aku dan ade uni mulai faham, bahawa kami harus mempertahankan jilbab kami demi mama dan bapak dan ayat Qur'an yang bapak sering berikan pada kami (masih sebatas itu, belum sampai kepada yang Maha Pemberi Aturan itu).

Ibtida'iyah pun selesai, dan aku memutuskan untuk melanjutkan ke Madrasah Tsanawiyah, tempat dimana mama mengajar. hari-hari yang aku jalani sama dengan anak-anak lain, mendapat sahabat baru, dan pengalaman baru, tumbuh menjadi remaja-remaja awal yang sudah mulai menjajaki "dunia" tugas perkembangannya. jilbab itu telah menjadi bagian dalam hidupku, berasa ada sesuatu yang kurang jika tak mengenakannya. dan kini, jihad mama dan bapak terfokus pada pakaian.

dizaman beranjak dan sedang asik dalam dunia remaja, aku juga termasuk yang sangat suka mengikut mode dan tren dizaman itu. mama pun lebih bersikap demokratis terhadap hal itu, asalkan jilbab jangan dilepaskan. aku pun mulai memilih dan mengenakan baju dan jeans yang kuanggap masih cocok aku kenakan dan padankan dengan jilbabku yang masih melilit di leher itu. puas rasanya memilih dan berganti model jilbab, baju, dan celana untuk dikenakan, mama mulai mencari celah untuk membuat aku "menemukan sendiri" kewajibanku sebagai seorang muslimah dengan sering mengajakku ke pengajian-pengajian mama dan membelikanku buku-buku tentang wanita dalam pandangan islam. disana seringkali kubaca tentanga adab berpakaian yg sebenarnya, yang lambat laun "menuntunku" untuk mulai berkenalan dengan rok dan gamis dan mulai suka mengenakannya karena terasa lebih longgar dan aman.

lulus Tsanawiyah, ada keinginan dalam hatiku untuk masuk Pesantren. inginnya ke Pesantren di jawa yang jauh dari orang tua karena aku ingin sekali belajar hidup merantau dan mandiri. namun, Bapak tak memberiku izin untuk terlalu jauh darinya. maka akupun masuk di Pondok Pesantren Al-Mujahidin, Balikpapan. Al-Mujahidin telah menjadi "Universitas Kehidupanku".. begitu banyak pengalaman suka-duka yang menempa diri ini. Alhamdulillah, Thanks God!

lulus dari Ponpes Al-Mujahidin selama 3 tahun, akupun melanjutkan study ke Universitas Mulawarman di Samarinda, aku mulai banyak belajar dari teman-teman mushalla dan keinginan kuat dalam hati untuk berbusana dan berjilbab lebih sopan. semakin bertambahnya usia semakin tanggung jawab kian terasa dalam hal yang satu ini, entah tiba-tiba perasaan takut dan khawatir juga malu terus menghantui. aku pun mulai ber-Azzam untuk mempertahankan bajuku dan melabuhkan sedikit jilbabku, agar lebih merasa nyaman. 

godaan mulai terasa, tiupan angin terasa semakin kencang. banyak yang manggil "Bu Haji", "Ukhti (dgn nada ngolok)", "Jilbab Karung", "Bu Ustadzah", "Ibu-ibu pengajian", tuing..tuing.... dan banyak lagi...  Goyaahh... iya itu manusiawi.. kadang jadi ga enak hati juga, tapi aku terus meyakinkan diri bahawa "Inilah Aku" walau jilbab ga besar-besar amat, tapi aku punya azzam untuk tetap menjaga pakaianku.

sekarang jika panggilan itu sampai ditelingaku, aku hanya menjawab " hehe...aamiin, doakan aja moga cepat naik haji, aamiin doakan aja moga jadi bu ustadzah, aamiin doakan aja moga jadi ibu-ibu pengajian (apa salahnya), aamiin...aamiin...aamiin... ya robbal 'alamin.

 aku ingin terus belajar memperbaiki diri, mempersiapkan diriku untuk menjadi anak, wanita, istri dan bunda yang shalihah. aku ingin sekali seperti istri-istri Nabi dan Sahabat dizaman dahulu yg mampu mempertahankan Maru'ahnya sebagai seorang muslimah. aku yakin hal ini pasti di dambakan oleh semua wanita muslimah didunia ini. tak mudah memang, tapi kita semua harus belajar kearah itu.

ada 1 pesan yang aku dapatkan di facebook yang sangat menyentuh :




"Di akhirat nanti ada 4 golongan lelaki yg akan ditarik masuk ke neraka oleh wanita. Lelaki itu adalah mereka yg tidak memberikan hak kpd wanita dan tidak menjaga amanah itu. Mereka ialah:

1. Ayahnya
Apabila seseorang yg bergelar ayah tidak mempedulikan anak-anak perempuannya didunia. Dia tidak memberikan segala keperluan agama seperti mengajar solat,mengaji dan sebagainya Dia membiarkan anak-anak perempuannya tidak menutup aurat. Tidak cukup kalau dgn hanya memberi kemewahan dunia sahaja. Maka dia akan ditarik ke neraka oleh anaknya. (p/s; Duhai lelaki yg bergelar ayah, bagaimanakah hal keadaan anak perempuanmu sekarang?. Adakah kau
mengajarnya bersolat ... ..menutup aurat?.. pengetahuan agama?.. Jika tidak cukup salah satunya, maka bersedialah utk menjadi bahan bakar neraka jahannam.)

2. Suaminya

Apabila sang suami tidak mempedulikan tindak tanduk isterinya. Bergaul! bebas di pejabat, memperhiaskan diri bukan utk suami tapi utk pandangan kaum lelaki yg bukan mahram. Apabila suami mendiam diri walaupun seorang yg alim dimana solatnya tidak pernah bertangguh, maka dia akan turut ditarik oleh isterinya bersama-sama ke dlm neraka.

(p/s; Duhai lelaki yg bergelar suami, bagaimanakah hal keadaan isteri tercintamu sekarang?. Dimanakah dia?
Bagaimana akhlaknya? Jika tidak kau menjaganya mengikut ketetapan syari'at, maka terimalah hakikat yg kau akan sehidup semati bersamanya di 'taman' neraka sana.)

3. Abang-abangnya

Apabila ayahnya sudah tiada,tanggungjawab menjaga maruah wanita jatuh ke bahu abang-abangnya dan saudara lelakinya. Jikalau mereka hanya mementingkan keluarganya sahaja dan adiknya dibiar melencong dari ajaran Islam,tunggulah tarikan adiknya di akhirat
kelak.

(p/s; Duhai lelaki yg mempunyai adik perempuan, jgn hanya menjaga amalmu, dan jgn ingat kau terlepas...
kau juga akan dipertanggungjawabkan diakhirat kelak...jika membiarkan adikmu bergelumang dengan maksiat... dan tidak menutup aurat.)

4. Anak-anak lelakinya

Apabila seorang anak tidak menasihati seorang ibu perihal kelakuan yg haram disisi Islam. bila ibu membuat kemungkaran mengumpat, memfitnah, mengata dan sebagainya...maka anak itu akan disoal dan dipertanggungjawabkan di akhirat kelak....dan nantikan tarikan ibunya ke neraka.

(p/s; Duhai anak-anak lelaki.... sayangilah ibumu....
nasihatilah dia jika tersalah atau terlupa.... krn ibu juga insan biasa... x lepas dr melakukan dosa...
selamatkanlah dia dr menjadi 'kayu api' neraka....jika tidak, kau juga akan ditarik menjadi penemannya.)

Lihatlah.....betapa hebatnya tarikan wanita bukan sahaja di dunia malah diakhirat pun tarikannya begitu hebat. Maka kaum lelaki yg bergelar ayah/suami/abang atau anak harus memainkan peranan mereka.

Firman Allah S.W.T;

"Hai anak Adam, peliharalah diri kamu serta ahlimu dari api neraka dimana bahan bakarnya ialah manusia, jin dan batu-batu...."
> jangan sampai orang-orang yang kita sayangi dan cintai nantinya menjadi terbebani akibat perbuatan kita. na'uzubillah.. 
karenanya bagiku...
 Jilbab itu berkah... maka terimalah ia...
Jilbab itu Amanah... maka peliharalah ia...

> Allah akan memberikan pertolonganNya ketika kita berAzzam untuk mengikut perintahNya.

Ketika kita kembali padaNya dengan merangkak, Ia akan menyambut dengan berjalan
ketika kita kembali padaNya dengan berjalan, Ia akan menyambut kita dengan berlari...
Allahuakbar!!
-saya yang perlu masih byk belajar-
 

1 komentar: