Bismillah..
Assalamu'alaikum Warohmatullah..
mahu berkongsi kisah hebat tentang seorang wanita yang menjaga Maru'ah dirinya...
teguran untuk diri ini pula...
______
Wanita Shalehah dan Istri Shalehah,
Telah
termaktub dalam sebuah kisah tentang seorang pemuda yang begitu terpesona
dengan kecantikan seorang wanita,
betapa hatinya senantiasa dalam kegelisahan sejak pandangan pertamanya. Dan
bergetarlah hatinya dengan getaran yang semakin menjadi-jadi, setiap kali
bayangan wanita itu terlintas dalam lamunannya. Betapa tersiksanya ia dengan
perasaan cintanya pada wanita itu, ia benar-benar terpedaya dengan segala
keindahan wanita yang tidak ada duanya baginya. Hingga kemudian iapun
memberanikan diri untuk mengirimkan sebuah surat kepada wanita itu melalui
seorang budaknya yang diletakkan di atas nampan perak dan ditutupi dengan kain sutera berwarna
kuning.
“wahai
engkau yang sudah membuat diriku dimabuk kepayang setelah memandang
wajahmu, kiranya hasrat untuk menyampaikan perasaanku bisa mengurangi
kegundahanku karena senantiasa mengingat dan membayangkan wajahmu.”
Wanita
tersebut pun membalas surat dari sang pemuda,
“wahai
pemuda, kiranya apakah yang membuat dirimu amat tertarik melihat ku…?”
Sambil
melancarkan jurus rayuannnya sang pemudapun membalas,
“aku
begitu terpesona dengan keindahan matamu…”
Membaca
surat dari sang pemuda, gadis yang cantik jelita itupun mengambil pisau dan mencongkel kedua bola matanya,
dan mengirimkan kedua bola matanya bersama surat balasan kepada sang pemuda :
“wahai
pemuda kalau kiranya kedua mata ini yang membuatmu terpikat, maka aku berikan
kepadamu kedua bola mataku. Karena aku sendiri menjadi gelisah ternyata kedua
mataku membawa fitnah bagimu”
Pemuda
tadi kaget bukan kepalang setelah membuka nampan yang ternyata berisi kedua bola
mata wanita yang dicintainya. Ia merasa sangat malu pada dirinya
sendiri setelah mengetahui bahwa wanita itu adalah seorang gadis yang suci dan
sholehah hingga membuatnya menagis berhari-hari meratapi kesalahnnya. Dan
ternyata setelah kejadian itu dia menjelma menjadi seorang pemuda yang shalih
dan pemalu kepada wanita dan sangat berbeda dengan yang sebelumnya.
Sahabat,
betapa agung dan mulianya seorang Muslimah Shalehah, hingga sifat-sifat mereka
dipuji oleh Allah dalam Al-Qur’an:
“Sesungguhnya
lelaki dan wanita yang muslim, lelaki dan wanita yang mukmin, lelaki dan
wanita
yang
taat, lelaki dan wanita yang jujur, lelaki dan wanita yang
sabar, lelaki dan wanita yang khusyu’, lelaki dan wanita yang bersedekah,
lelaki dan wanita yang berpuasa, lelaki dan wanita yang memelihara
kehormatannya, lelaki dan wanita yang banyak menyebut nama Allah, Allah telah
menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.” ( QS Al Ahzab:
35 )
Karena
dia adalah pembakar semangat pasukan Rijalillah dalam
Jihadun-Nafsi, demi cinta sejatinya (cinta kepada Allah) ia rela
menanggalkan jubah kemewahan duniawi, ia tidak terpengaruh oleh zaman, ia gigih
dalam menjalankan syari’at, cintanya tidak pernah terbagi selain mencinta-Nya,
ia menangis dan gundah kalau kecantikannya dzatiahnya membuat kaum Adam
terlena hingga lupa akan cinta kasih-Nya.
Demi
sinar bahagia di surga ia rela melepas nafsu syahwat dunia
Demi
menjaga mutiara imannya ia sering meneteskan airmata dan peluh
keringat untuk menjaga kehormatannya
“
Saya tidak akan mengabdi kepada Tuhan, seperti seorang buruh yang selalu
mengharapkan gaji” kata
Rabia’ah.
Ketika
ditanya apakah dia benci setan, dia menjawab bahwa dia tidak benci setan.
“
Aku mencintai ALLAH, tetapi aku tidak benci setan. Cinta tidak akan
meninggalkan ruang di
hati
bagi yang lainnya.”
Kemurnian
cinta Rabi’ah memancar dari seruannya,
“
Oh Tuhanku! Jika aku meyembahmu karena takut neraka, maka lemparkan aku ke
dalam neraka. Jika aku meyembahmu karena mengharapkan surga, maka jauhkan aku dari
surga.”
Subhanallah….
Rasulullah
saw bersabda,” Wahai sekalian wanita, sesungguhnya yang paling baik di antara
kalian akan memasuki surga sebelum orang yang terbaik di kalangan lelaki.
Mereka akan mandi dan memakai minyak wangi dan menyambut suami-suaminya di atas keledai-keledai merah dan kuning. Bersama mereka
terdapat anak-anak kecil. Mereka seperti batu permata yang berkilauan.”
Demikian
mulianya seorang wanita shalihah, sehingga Abu Sulaiman Ad Darani r.a berkata,
”Istri
yang shalihah bukan termasuk dunia, karena istri itu menjadikanmu tempat (
beramal demi ) akhirat.”
Semoga bermanfaat...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar