bulan April 2014 adalah akhir dari kerja berat Aa untuk sementara setelah betapa hecticnya mengurus perlengkapan pemilu di Johor bersama tim PPLN lainnya. dulu saya sempat berpikir, karena suami dengan aliensi dirinya di PPLN ini membuatnya menjadi sangat amat sibuk, harus bolak balik KJRI, berangkat dari rumah harus pagi-pagi sekali dan pulang ke rumah lagi bisa sampai pukul 3 subuh, dalam keadaan hamil 8 bulan, sendirian dirumah, suami seharian ga ada dirumah, khawatir kalau ada acara persalinan mendadak... >.< tawakkal saja kepada Allah semoga ini dapat kami lalui dengan mudah.
alhamdulillah Haura lahir tepat 1 hari sebelum usia kandunganku menginjak 40 minggu. siang itu kurasakan mulas di bagian perut bawah didekat jalan keluar bayi, tapi sakitnya memang sebentar berhenti, kemudian mulai muncul kembali, ku sampaikan pada suami, Aa' langsung menawarkan untuk segera pergi hospital Pakar Puteri, tempat kami mendaftar persalinan karena dari usia kehamilanku 6 bulan, sudah mulai control dengan Dr. Noor Aini, alhamdulillah, beliau sangat baik dengan kami. kusampaikan pada Aa' bahwa sakitnya ga terlalu kuat, masih bisa dibawa baring. kubilang, kita tunggu reaksinya sampai malam bagaimana.
baringlah aku mengistirahatkan diri di kamar, dan tidak ada sama sekali membayangkan bagaimana proses persalinan nanti. ternyata setelah magrib tiba, dan aku selesai menunaikan sholat, mulas diperut muncul kembali, sekarang lebih kuat, malah seperti ada yang mendorong mau keluar. ku katakan ke suami, bagaimana kalau kita ke hospital malam ini. Maka pada jam 10 Malam kami berangkat ke hospital Pakar Puteri untuk cek kondisi kehamilanku.
Setelah masuk ke wad bersalin untuk melakukan pemeriksaan kondisi frekuensi kontraksi, lalu seorang bidan mengecek pembukaan mulut rahim dan ternyata kata bidan yang kutanya namanya siapa... ternyata nama beliau sama seperti namaku "Jannah", jadilah aku memanggilkan Kak Jannah (karena terlihat masih muda)... Alhamdulillah bidan dan para suster di KPJ Pakar Puteri ramah-ramah, paling tidak mampu membantu membunuh kehawatiran alias rasa takutku akan bagaimana proses persalinan nanti :)
Pak suami menunggu di ruang menunggu pasien bersalin. Lalu setelah cek semua, aku kembali menjumpai dr. Noor Aini, dan beliau memberitahukan bahwa saya masih pembukaan 1 Tapi memang sepertinya pembukaan berikutnya akan cepat karena dari gerak janin juga sepertinya sudah siap lahir. Beliau menawarkan kami untuk balik kerumah, atau langsung memesan kamar untuk persiapan bersalin.
Setelah diskusi dengan Aa, kami putuskan untuk memesan kamar saja, dengan alasan kalau nanti dijalan atau dirumah terjadi pembukaan seterusnya hingga aku tak kuat untuk pergi ke hospital bagaimana, kalau bermalam langaung, paling tidak suster akan selalu kontrol jika ada kontraksi yang sudah mulai terjadi lagi. Yah..Bismillah..Ya Allah mudahkan.
Setelah aa memesan kamar, akupun dimintanya untuk istirahat krn memang sudah larut malam. Beliau mau kembali dulu kerumah untuk memberitahukan mama dan bapak juga mempersiapkan kebutuhan selama di hospital nanti. Bismillah..malam ini aku tidur di sebuah ruangan yang sebentar lagi akan pecah tangis seorang bayi.. aamiin ya robbal alamiin.
Keesokan harinya, seperti biasa atas saran dr, saya dan suami melakukan olahraga pagi, rencananya mau jalan - jalan disekitaran hospital sambil cari makan..hehe... sebenarnya ada disiapkan makan dari hospital, tapi itu hanya untukku saja. Tapi mana tega aku makan sendiri sementara suamiku belum makan walaupun kondisiku lg hamil.. tetap saja lah suami juga dinomor.1 Kan.. pagi itu tanpa menunggu makanan datang karena datangnya jam 9 Sedangkan kami sudah lapar berat sejak habis sholat subuh. Pukul.7 Kami keluar cari makan sekalian katanya kalau jalan kaki membantu agak cepat pembukaan selanjutnya. berkelilinglah kami disekitar hospital, Aa ga mau makan di kantin hospital karena makanannya pagi hari sudah yang berminyak-minyak semua, kamipun keluar hospital dan mencari warung-warung makan disekitarnya.
Alhamdulillah dapat nasi putih, lauk ikan rebus dan sayur bening, semua kami lahap tak bersisa (#efek perut lapaarrr dari subuh hihi)... kembalilah ke hospital, dan ketika sampai kamar sudah ada makanan tersedia yang diantar oleh suster disana. Kusimpan dulu makanan itu untuk dimakan lg sekitar pukul 10an.. (krn biasanya jam segitu udah lapar lagi haha..)
Pukul 10 Datang, kuhabiskan makanan dikamar, lalu istirahat, sebenarnya sih ga bisa istirahat baring gitu..karena pertama memang ga ngantuk, dan.kedua aku kepikiran.kapan pembukaan 2,3,4 dan.seterusnya. (#emak ga sabaran.. :p , maka setelah makan akupun berjalan-jalan kelilingi hospital sendiri. Aa saat itu izin ke kampus untuk menyelesaikan bbrapa tugasnya. Mama dan bapak masih dirumah, kesepakatan kita, kalau sudah mau melahirkan saja mama dan bapak ke hospital, kata mama, mama mau beberes rumah dulu aja biar kalau haura sudah pulang, rumah udh bersih..jazakillah khayran nenek <3
Senang sekali ketika keliling hospital, banyak hal yang kupelajari, kulihat dan kurasakan. Sesekali emak dengan perut menjembul ini menengok kearah dalam kamar-kamar pasien lain, pengen tau saja sakit apa mereka :), beberapa suster menegurku untuk.berhati-hati dalam berjalan sampai ada yang ngikutin. Mungkin dia lihat ini emak tubuh mungil perut menjembul jalan sendirian, kasian amat yak..haha... tapi aku bahagia..ku bilang sama suster itu, "x pe kak, saya boleh.." sambil berjalan terus dan sesekali berhenti di pojokan untuk mengambil nafas haha.. huuu..haaaaa....
Azan dzuhur berkumandang memenuhi seisi ruangan hospital melalui speaker. Aku segera kembali ke kamar. Disana sudah ada Aa' yang lagi mengutak atik laptopnya menandakan ada sesuatu yang masih dikerjakannya. Masya Allah sayangku..
Kami pun sholat dzuhur berjamaah, setelah itu saya makan makanan.yang suster bawakan.. Aa juga makan bekalan beliau yang dibeli tadi pagi.
Selesai makan.dan.segala macamnya, Aa mengajakku nonton film di laptop yg baru ia download. Hehe.. jam 3 Sore aku merasakan kontraksi lagi, kali ini cukup kuat dan ga kuat berdiri. Suami lagsung panggil susternya dan saat itu dibawa ke wad bersalin lagi untuk ceki-ceki semua kondisi rahim dan debay.. karena ga bisa berdiri maka diberi kursi roda oleh suster. Sampai didepan ruangan persalinan, aku memilih untuk jalan kaki walapun dg langkah kecil menuju wad persalinan.
Setelah di cek, ternyata baru pembukaan 2 Haaaaaa... pembukaan 2 Tapi sudah ga bs berdiri saya beberapa saat.. ya Allah mudahkan.. kata dr, pembukaannya lambat, maksimal besok atau lusa sudah harus melahirkan. Setelah cek semua, aku dan aa sudah kembali ke kamar. Aku kepikiran kata dr Aini, maksimal besok atau lusa harus sudah melahirkan.. Alhamdulillah di sini tetap di usahakan lahiran normal. Aku sudah pasrah sepasrah pasrahnya kalaupun harus operasi cesar. Aku sugestikan diri dan ajak haura ngobrol.. nak haura keluar malam ini yuk ^^" sambil ku elus-elus perut menjembul ini.
Sorenya pukul 5, suami inisiatif ajak aku jalan-jalan lagi keluar hospital, jadilah kami jalan mengelilingi rumah-rumah warga yang letaknya ga jauh dari hospital. Pukul 6 Kami kembali ke hospital. Ketika tiba di pintu masuk hospital, Aa lihat ada tangga.. kamarku terletak dilantai paling atas, lantai 6, biasanya turun naik selalu pakai lift. Tapi suami bilang dan meyakinkanku, kita naik tangga yuk. Awalnya ragu, bisa ga ya.. etapikan saya harus bantu bukakan jalan lahir buat haura, yap..bismillah.. kami menaiki anak tangga iyu satu persatu sampai ke lantai 5, diperjalanan ada seorang suster menegurku "wah akak semangat ya, nak cepatkan pembukaan ye?" Kujawab "iye kak, mohon doanya ye kak" sambil tersenyum dengan muka super duper penaatt.. haha..
Anak tangga pun berhenti di lantai 5, karena memang hanya sampai lantai.5, sementara ke lt.6 Harus menggunakan lift. Sampailah kami dikamar 601, kamar inapku tersebut. aku pun langsung istirahat dan minum air. Setelah beberapa menit istirahat, mulailah aku merasakan sakit yang lebiih sakit dari yang kemaren-kemaren. Pukul 6 Aku meminta suster cek lagi kondisiku, dan langsung dibawa ke wad bersalin. Kali ini sudah mulesnya cukup luar biasa. Setelah di cek alhamdulillah sudah bukaan 4 (Waaaa....ini efek naik tangga 5 Lantai tadi kali ya..padahal paginya masih bukaan 2 >.<
Akupun ditahan di wad bersalin, sudah tidak boleh kekamar lagi. Itu artinya sudah mulai persiapan persalinan. Aa minta izin utk pulang kerumah, jemput mama dan bapak. Aku istirahat di kamar bersalin yang cukup dingin itu.
Adzan magrib sudah terdengar, sholat kulakukan dengan posisi berbaring. Suster disitu menyarankan dijama' sekalian.dg isya saja karena khawatir sudah gak.kuat atau malah sudah melahikan.. ya akupun menjama sholatku. Bismillah..
Mama dan bapak sudah stand by di kamar inap lt.6, Aa mengurus administrasi dan lain-lain di lantai dasar. Pukul 9 malam suster (lupa namanya, padahal sudah kenalan ), beliau memberikan injection kesaya, lalu saya diminta istirahat, tidur maksudnya. Tapi apalah daya, mata ga bisa terpejam. Karena mulesnya udah makin menjadi-jadi...pukul 2 malam saya sudah tidak tahan sambil menangis kupanggil suster, minta tlg panggilkan suami diruang tunggu. Lalu Aa pun kuminta menemaniku di wad bersalin sambil membujukku untuk terus dzikiran dan sabaarr..
Entah pukul berapa saat itu mulesnya sudah tidak bisa ditahan, aku bilang ke suster, sepertinya saya sudah mau melahirkan.. lalu kata suster membimbingku untuk mulai belajar mengatur nafas, huuu..haaaaaa... huuu..haaa.. bismillah.
Alhamdulillah beberapa saat mulesku kembali hilang, akupun cukup tenang, ditengah ketenangan diri, lalu aku merasakan air ketuban sudah pecah (cesssss... brgini ternyata rasanya ketuban pecah, aku langsung memanggil suster disana, dan kulihat secepat kilat semua peralatan langsung dipasang... tak berapa lama, dr.Aini.datang dalam lamgsung memimpin jalannya persalinan. Tak lupa suami pun dipanggil masuk kedalam. Kata suami, mama.dan bapak di kamar atas mendoakan ku supaya diberi kemudahan dan kelancaran. Aamiin..bismillah
Dorongan demi.dorongan yang kubuat ternyata masih salah kata suster yang membantu, suami pun tak lepas gemggamannya memegang tanganku sambil membisikan ditelinga doa nabi.Yunus yang hendak keluar dari perut ikan paus yang menelannya. " Lailaha illa anta, subhanaka inni kuntu minadzolimiin". Itu terus diulang-ulangnya. Yang ku ingat, ada 1X Aa berhenti membisikkan doa itu dan mengatakan ke telinga saya "bunda kuat, bunda bisa", disitu entah tiba-tiba malah aku merasa makin lemah, ku katakan ke Aa, "ayah bacakan doa yang tadi aja", lalu aa pun melanjutkan membisikkan doa.itu ditelingaku sambil ku ikuti sambil pula mengatur nafas untuk kembali mengejan. Masya Allah... aku dapat pelajaran disini, bahwa kalimat motivasi yang tidak melibatkan ketergantungan kita pada Allah, yang hanya menggantungkan pada kekuatan pribadi, sungguh sangatlah nihil, aku seolah tak berdaya ketika suami mengatakan aku kuat, aku bisa, namun ketika kita gantungkan semua pada Allah, energI itu muncul kembali dan alhamdulillah Allah Maha pemberi kemudahan.. entah berapa kali aku mengejan (gak dihitung), ,tepat pada tanggal 27 Rajab 1435 H / 26 Mei 2014, pukul 4.07 Dini hari, keluarlah tangis yang memekakan dari bibir bayi mungilku... masya Allah.. aku tersenyum seketika setelah haura lahir.. Alhamdulillah, allahuakbar..
Langsung diletakkan bayiku yang masih biru itu didada untuk IMD, lalu segera haura di bersihkan dan lain-lain.. suami melihat semua prosesnya. Begini ternyata perjuangan melahirkan..masya Allah..sungguh nikmat Tuhanmu mana yang dapat kita dustakan?
Subuh itu terasa indah dan perasaan bahagia membuncah. Allah telah amanakan satu makhlukNya pada kami untuk kami jaga, sayangi, bina. Semoga Haura menjadi pengingat selalu untuk ayah bunda agar selalu bersyukur, belajar dan bersabar. Selamat datang ke dunia anakku. Hari besar dan hebat menantimu kedepan.
- yang penuh ke syukuran - ....Ayah bunda....
 |
Haura 5 Jam setelah dilahirkan |