Seorang tokoh mengatakan bahwa bangsa ini rusak bukan hanya karena tindakan syetan yang membabi buta, melainkan juga karena banyak orang-orang baik yang memilih untuk diam.
Ini merupakan teguran yang amat mendalam. Sering kali kita terfokus pada rutinitas keseharian dan dalam beban kerja kita sehingga kita lupa untuk mencermati bagaimana kondisi social dan keislaman masyarakat kita dan bangsa kita.
Kita ambil contoh pada tayangan televise. Muatan media yang ditayangkan sekarang ini banyak yang merusak. Anak-anak atau bahkan kita sendiri menjadi sasaran perusakannnya. Tayangan yang sepatutnya tidak layak ditonton malah sudah menjadi sarapan pagi bagi kebanyakan masyarakat kita.
Film-film bergendre mistis, kekerasan, pronoaksi,dll yang semuanya “menjual” aurat wanita. tanpa disadari keteraturan tatanan masyarakat kita hancur, degradasi moral dan pelecehan-pelecehan terhadap kaum wanita. Lalu dimana martabat mereka sebagai seorang wanita? Malukah mereka? Atau merasa bangga? Bagaimana dengan para pembuat film-film itu, apakah mereka tak menyadari bahwa tayangan seperti itu dapat menghancurkan identitas dan eksistensi bangsa? Ya… pastinya tak akan terpikirkan oleh mereka kearah sana, yg penting royalty besar dari penjualan film sehingga mereka menjadi kaya!!! Astagfirullah…..
Seorang bijak pernah berkata “KEJAHATAN YANG TERJADI DINEGARA INI BUKAN KARENA DANGKALNYA ILMU, TETAPI KARENA DANGKALNYA IMAN”
Jadi, sebagai muslimah kita harus ikut bergerak untuk mengganyang tayangan2 vulgar yang memperjualbelikan aurat wanita. Sebagai seorang muslimah harus punya jati diri, dan harga diri. Karena kita diibaratkan tiang Negara, sebagai pendidik generasi akan datang yang harus mempersiapkan fisik, mental, moral dan spiritual mereka. So, ayo benahi diri kita mulai dari sekarang.
Balikpapan, Rabu 27 Desember 2005
Pondok Pesantren Al-Mujahidin Balikpapan.
Reposting : Skudai, Johor Bahru,Malaysia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar