Selamat Datang,Ahlan Wa Sahlan,Welcome,Alu-alukan,환영,Bienvenue..

Kekuatan raga itu tidak sebanding dengan kekuatan azam, tekad dan semangat.
Jika raga ini bisa kelelahan, namun azam, tekad dan semangat ini tidak boleh mundur walaupun untuk sesaat.
Faidza 'azamta fatawakkal 'alallah.
.Bismillah.


Jumat, 30 November 2012

MY ONLY WISH...



Bismillah...
assalamu'alaikum warohmatullah...

All your armies,,, all your fighters
all your tanks... and all your soldiers
against a boy... holding a stone
Standing there ... all alone

in his eyes... i see the sun
in his smile... i see the moon
and I wonder ... I only wonder...

Who is weak!!!..... and who is strong?
Who is Right!!!.... and who is wrong?
And I wish ... I Only wsh that the truth has a tong

YOU ARE STRONG... WE ARE STRONG... MUSLIMS ARE STRONG!
Insha Allah...

Rabu, 28 November 2012

REFLEKSI KEPAHLAWANAN PPI UTM




Refleksi Kepahlawanan dari ;

> Konsulat Jendral Republik Indonesia, Johor Bahru - Djujur Hutagalung

> Pembina PPI UTM Johor Bahru - Prof. Dr. Hadi Nur

> Senior di PPI UTM, Johor Bahru - Pak Syahruddin dan Ibu Andi Erna

> Ketua Umum PPI UTM, Johor Bahru - Bapak Muzakkir

> Sekretaris Umum PPI UTM, Johor Bahru - Rino Ferdian

> Anggota PPI UTM, Johor Bahru - Mishbahul Jannah, Muhammad Sobri, Agung

SELAMAT HARI PAHLAWAN...SELAMAT BERPROSES MENJADI PAHLAWAN !!!

shiekh muammar za - surah 'AT-THAARIQ' verse 1 - 17



Galeri

Senjaku di Samarinda..

 burung-burung gereja menyanyikan merdu indah suaranya, semua bertasbih memuji NamaNya...
 dan sembari itu dari surau depan rumah terdengarlah lantunan merdu Syeikh Mu'ammar za yang sangat begitu akrab diteliga masa kecil hingga dewasaku..
anak-anak yang masih sibuk bercanda dan bermain bersama dihalaman mulai bergegas masuk rumah...

senja di Samarinda...
begitu terasa Indah karena semua MakhlukNya bergegas bersiap untuk melakukan ibadah kepadaNya dengan caranya masing-masing..

Burung-burung mulai bertasbih dan beribadah dengan caranya..
matahari yang terbenam digantikan bulan yang mulai tersenyum dari arah Barat mulai beristigfar dan beribadah dengan caranya...
rumput-rumput yang ditiup lembut oleh angin beribadah dengan caranya..
dan kini manusia, kembali keperaduannya, mempersiapkan diri untuk beribadah dengan caranya pula...
Subhanallaaahhh...

أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ يُسَبِّحُ لَهُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَالطَّيْرُ صَافَّاتٍ ۖ كُلٌّ قَدْ عَلِمَ صَلَاتَهُ وَتَسْبِيحَهُ ۗ وَاللَّهُ عَلِيمٌ بِمَا يَفْعَلُونَ

" tidakkah kamu mengetahui bahwasanya Allah, kepada-Nya bertasbih apa yang di langit dan di bumi dan juga burung dengan mengembangkan sayapnya. masing-masing telah mengetahui 9cara) sembahyangnya dan tasbihnya, dan Allah Maha mengetahui apa yang mereka kerjakan." 
(Q.S An-Nur :41)

____

Kini...
Senjaku di Malaysia...
kadang mendekati maghrib aku membayangkan berada dalam atmosfir rumah,
namun, terkadang kesibukan kuliah dan aktivitas lain memalingkanku dari merasakan keindahnya
namun, aku tak menganggap bahwa ini bukanlah zona nyaman..
zona nyaman adalah hasil rekacipta manusia itu sendiri..
bagaimana ia menciptakan atmosfir hidupnya sendiri ..

meski jauh dirantau...jauh dari orang-orang tersayang..
namun, Maha Besar dan segala Puji bagi Allah..
masih menempatkan aku di atas bumi cintaNYA...
bumi dimana, para pencintaNYA berproses, berlomba-lomba untuk mencintaiNYA..

dan senjaku kini di Malaysia...
adalah senjaku kini di Samarinda...

Selasa, 27 November 2012

SANG GURU SEJATI


Bismillahirahmanirohim..
Assalamu'alaikum Warohmatullah...


Anak-anak didiku



my d'best Supervisor - Dr. faizah Abd Ghani - UTM

Berbaju hem dengan celana diatas mata kaki, lengkap pula dengan kacamata khasnya, bertutur kata lembut, ekspresi tenang, memiliki senyum yang begitu tulus, berusaha lebih dulu mengucapkan salam pada mahasiswanya, dan selalu mengambil posisi berdiri di tengah kelas. Itulah kesan yang tertangkap pada awal tahun 2007 disaat aku baru terjun dan merasakan masa-masa indah bergelar mahasiswa untuk pertama kalinya pada seorang dosen dikampus biruku. 

Bagiku…. Beliau adalah salah guru dalam pengertian sejati, ilmu yang disampaikan sepertinya tidak semata-mata pengetahuan faktual, namun yang lebih terlihat adalah bagaimana beliau mempengetahuankan tindakannya menjadi perspektif teoretis. Sepertinya beliau berfilosofi. Bagiku…. pendididikan yang seutuhnya diawali dengan pendidik yang utuh, utuh dalam dimensi diri, merangkai beragam sudut pandang, dan menggantarkan mahasiswa pada tujuan yang lebih tinggi dan berkesadaran penuh.  

Prof. Syafiq and Classmates - UTM
Diawal perkuliahan beliau dengan apiknya mengenalkan diri secukupnya, tanpa basa-basi, tanpa menyebutkan prestasi sana-sini, dan tak terlupa senyuman yang tersimpul dari hati… mengajakku menerawang bahwa sebenarnya dibalik pribadi santun dan “low profile” inilah gudangnya prestasi!!! Setelah dirasa cukup mengenalkan diri, beliau lantas menyampaikan visi dan misinya dalam mengajar kami dikelas…. Masih ku ingat yang beliau ucapkan bahwa “tujuan saya memberikan materi kuliah konseling Mikro ini bukan untuk kedepannya anda menjadi seseorang yang professional di bidang Konseling… saya ingin kalian mendalami makna tersurat dan tersirat dari seni berkonseling yaitu “Memanusiakan Manusia”…

Prof. Madya. Syarif - UTM

Inilah visi dan misi sesungguhnya seorang pendidik…dimana dengan “memanusiakan manusia” seorang Guru berkesadaran untuk menjadi teladan yang baik, berkesadaran untuk terus belajar dari siapa pun, dimanapun, dan bagaimanapun caranya, berkesadaran untuk ber-ber-Fastabiq Khoirot ! Gurulah Agent of Change sesungguhnya!

Dan dengan bangga aku mengatakan bahwa, kesanku tak pernah berubah dari awal mengenal beliau, beliaulah figur seorang dosen yang mendidik. Yang secara bebas memaparkan ide-ide cemerlangnya, menghargai pendapat para mahasiswanya, memberi kuliah dngan metode yang sangat menyenangkan, membuka wawasan bukan hanya dalm bidang ilmu pengetahuan namun juga dengan selalunya mengintegrasikan dengan nilai-nilai rububiyah / Ketuhanan, kreatif, dan menjadikan mahasiswa sebagai teman berproses.  Dan inilah sesungguhnya Pendidikan..

Pendidikan adalah PROSES…
Maka, MENDIDIK berarti MENGHARGAI PROSES…
Dan PENDIDIK sesungguhnya adalah orang yang TERBUKA untuk terus MENGHARGAI setiap sudut pandang peserta didiknya.
……


Dimuliakannya posisi GURU dalam ajaran Islam 

Syaikh al-‘Allamah ‘Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di rahimahullaah pernah berkata,
 “Seorang penuntut ilmu harus memperbaiki adabnya terhadap gurunya, memuji Allah nan telah memudahkan baginya dgn memberikan kepadanya orang nan mengajarkannya dari kebodohannya, menghidupkannya dari kematian (hati)nya, membangunkannya dari tidurnya, serta mempergunakan setiap kesempatan untuk menimba ilmu darinya”.

Penyair Mesir terkemuka – Ahmad Syauqi pun berkata ;
Berdiri dan hormatilah Guru, dan berilah ia penghargaan. Seorang Guru itu hampir saja merupakan utusan Allah”.

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda:

Adakah kebaikan nan lebih agung daripada kebaikan ilmu? Padahal, setiap kebaikan itu akan terputus kecuali kebaikan ilmu, nasihat & bimbingan.

Setiap masalah nan dimanfaatkan oleh setiap manusia & orang nan mengambil ilmu darinya, maka manfaatnya akan diperoleh oleh orang nan mengajarkannya & juga penuntut ilmu & orang lain. Sebab, hal itu adalah kebaikan nan senantiasa mengalir kepada pemiliknya.“

“Perumpamaan orang nan mempelajari ilmu kemudian tak menceritakannya (tidak mendakwahkannya),seperti orang nan menyimpan perbendaharaan lalu tak menginfakkannya”

Didalam ajaran Islam, yang menjadi GURU dari segala GURU didunia ini adalah dengan meneladani kepribadian Rasulullah – Muhammad saw. Beliau adalah manusia yang paling baik perilakunya, paling luas wawasannya, paling santun ucap katanya, paling terpercaya perkataannya, paling bersih hatinya, paling luhur jiwanya, paling suci sukmanya, paling bagus budi pekertinya, paling terhormat kedudukannya, paling mulia martabatnya, paling melimpah ilmunya, paling lapang dadanya, dan paling kuat ingatannya. Ucapan beliau s.a.w merupakan kiblat semua ucapan, perilaku beliau merupakan teladan bagi segala perbuatan, dan keadaan beliau merupakan cermin bagi setiap keadaan. Tiada seorang panutan di dunia ini yang selalu menyampaikan kebenaran, selain beliau s.a.w. Tiada pula seorang pemimpin yang perkataannya sangat tegas sebagaimana beliau s.a.w. Bahkan, tidak ada pula di jagad ini, manusia yang semua perkataannya dianut dan ditaati selain beliau s.a.w. karenanya, seorang pendidik (Guru) yang ideal adalah mereka yang berproses untuk selalu mentauladani akhlak, buah pemikiran, dan the way of life daripada Nabi Muhammad saw.

Seorang Guru adalah manifestasi sebuah peradaban. Tanpa jasa seorang guru, tidak akan terwujud semua hal yang indah, tidak terwujud semua hal yang modern, daripada tangan dan hati lembut seorang gurulah, seorang ilmuwan hebat didunia ini pun bermunculan. (tentunya atas Izin Allah swt).

Harapan saya,

Semoga kita semua dapat berproses kearah PENTAULADANAN NILAI-NILAI AJARAN Nabi Muhammad saw. Karena hakikatnya kita semua akan menjadi seorang GURU. Apakah itu Guru dalah artian sesungguhnya, bagi peserta didik kita, Guru bagi Suami/Istri kita, Guru bagi anak-anak kita, Guru bagi tetangga kita, Guru bagi keluarga kita, Guru bagi ummat (baca:masyarakat) kita, dan Guru bagi Diri kita!
Teriringi salam hormat dan do’a kepada seluruh guru-guruku, tauladanku…

Allah-ku
Muhammad-ku
Ibu dan Bapak
Adik-adik…
Teman-teman..
Dan guru-guruku sedari dahulu hingga saat ini…
Kalianlah UNIVERSITAS KEHIDUPAN – ku…

Terima kasihku…ucapkan..
Pada GURU-ku yang Tulus…
Kan kuingat slalu nasihat GURU-ku..
Terima kasihku…ucapkan..

#Selamat Hari Guru, 25 November 2012.

Professor kehidupanku

Minggu, 18 November 2012

IED ADHA YANG BERBEZA...eh... BERBEDA :)

Bismillah
Assalamu’alaikum Warohmatullah



25 – 27 Oktober 2012.

Alhamdulillah… Lebaran Idul Adha ke-2 kali ini meskipun masih di negeri orang, namun tetap menyisakan kisahnya tersendiri dibenakku. Alhamdulillah, pengalaman dan pembelajaran aku dapatkan dari kisah idul adha tahun ini.

Bersama dengan kawan-kawan kaltim (pak Muzakkir dan family, Rubi, Nisa, dan Mba Fida), kami memutuskan untuk ikut rombongan kawan-kawan Makassar yang akan melakukan lawatan ke Thailand dan rencanakan akan berlebaran di Negara tetangga itu.  Tapi lagi-lagi manusia hanya mampu berencana, semuanya akan kembali keada ketetapan Allah jua.. Alhamdulillah suatu hal yang patut kami semua syukuri, walau pada awalnya kami semua merencanakan untuk berlebaran dan melaksanakan sholat Ied di Thailand, namun ternyata perjalanan melalui jalur darat dengan bus itu memakan waktu yang sangat lama, sehingga kami semua harus berlebaran di perjalanan dan “mampir” di Masjid Jamek, Penang, Malaysia.
Alhamdulillah.. inilah serunya, selama hidupku..dahulu perayaan lebaran menjadi moment yang sangat sacral, baik itu ied fitri maupun ied adha. Berkumpul bersama keluarga, melakukan sholat subuh berjamaah dan mulai takbiran rame-rame bersama adik-adikku tercinta. Ketika pergi ke masjid di dekat rumah pun demikian, sesama tetangga saling jemput-menjemput untuk berangkat ke masjid bersama sambil bercakap-cakap riang. Semua memakai baju indahnya, wangi-wangian, dan dengan wajah yangs angat berseri.
Namun, pengalaman tak terlupakan kali ini sangatlah berbeda. ibaratnya ini adalah pengalaman lebaran yang “terputar” 180 derajat dari perayaan lebaran yang biasa aku jalani. Lebaran kali ini dengan baju yang masih melekat dibadan sedari kemarin sore ketika awal berangkat, dengan tidak mandi (hanya menggosok gigi, membersihkan wajah, dan wudhu), namun kami semua tetap menampilkan wajah yang sangat berseri… berseri karena dikumpulkan dngan saudara seiman kami dan masih bisa menikmati lebaran meski dengan kondisi yang “menyenangkan” :D. Ya..Allah Maha Tahu dan semua sudah diatur olehNya, semoga dimaklumi.. hehe..
Ada lagi suasana indah yang kurasakan disana. Didalam bus menuju tempat sholat, diawali oleh Pak Muz bertakbir, lalu diikuti oleh Bapak-bapak yang lain ..waaahh senangnya… berasa seperti berada didalam keluarga besar… lantas aku pun ikut bertakbir, meski dengan suara yang pelan.

Setelah selesai menunaikan sholat ied adha, biasanya diikuti dengan tradisi potong sapi / kambing. Kali ini tradisinya adalah berpenat-penat ria lagi dijalan, sambil aku terus bermain bersama mba Abidah (Putri pertama Pak Muz), Alhamdulillah ternyata masuk kedunia anak-anak sangat menyegarkan otak dan menghilangkan kepenatan.

Tak terasa, Alhamdulillah akhrinya waktu yang ditunggu-tunggu tiba juga, kami sampai di Gerbang Masuk Thailand ^^’ #Yeeeyyyy…. Upss… Alhamdulillaaahhh… siapkan Passport!

Thailaaannndd we're commiingg...seketika itu pula, penat hilang, digantikan dengan rasa senang dan "kesemutan" (hehe... kelamaan pangku mba Abidah^^').



Alhamdulillah, terbayar sudah penat dijalan, 24 jam lewat duduk didalam bus ternyata sesuatu banget. teringat ketika waktu masih malam, udara dalam bus dingin sekali, aku pun terbangun,d an melihat disisi jalan, berharap "penderitaan" diperjalanan ini sudah usai, lalu tak lama nisa pun terbangun, lalu kami melihat keluar jendela bus, dan melirik kearah jam tangan... pukul 4 dini hari, ah kami berfikir pasti sudah sampai. dengan gaya ke-PD-an maka kami memasang kembali kacamata, membereskan jilbab,dll... krn bus sudah seperti mau berhenti. dan ketika sudah beres semua, kami kembali memandang keluar jendela, dan berdiri gagah dihadapan kami poster bertuliskan "Terima Kasih Pahlawan Bangsa, Kita 1 Malaysia"....

jedderrrrr.... seketika badan kami lemes lagi, sambil ketawa-ketiwi nga' jelas (takut2 klau ada yg denger kita baru aja ke GeeRan) hehe... lalu setelah hopeless dan ritual mentertawakan diri sendiri, kami pun kembali menarik selimut... Saatnya tiduuurrr lagi..dalam kegamangaannn... T_T

___
tapi ada hikmah yang ku ambil dari sholat Iednya kami masih di Malaysia... ternyata Masjid di Thailand sangaaattt susah, ga mungkin kami berhenti ditengah lapangan, menggelar koran, satu orang berkhutbah, satu orang menjadi imam, yang lain menjadi makmum, yang ada kami semua dijadikan "Kurban" disana...

dan Allah masih mengizinkan kami merasakan "walaupun sedikit" suasana Lebaran, bertakbiran bersama dimasjid, merasakan suasana hari raya dengan berkumpulnya Hamba Allah dalam suasana indah itu, bukan hanya kami... ^^'

___
setelah tiba di hat yai, Thailand... kami pun menuju hotel dan bersiap untuk melancarkan serangan Fajar hehe, udah kesiangan nyampenya... disana mulai mengelilingi kota Hat Yai bersama Mba Asri dan 2 ade comel (de Adnan dan Mba Abidah), Nisa, Mba Fida... Alhamdulillah pengalaman yang tak akan terlupakan..

Terima kasih ya Robb... berikan kami kesempatan, Kesehatan, sehingga bisa menginjak dan belajar kembali di BumiMU yang lain.

Next trip is............................. ( Wallahu'alam, semoga Allah beri kesempatan lagi ^^')aamiin...








Sabtu, 17 November 2012

ANGEL WITHOUT WINGS (Pemenang Lomba Artikel "perjuangan Hidup" HIMA BK UNMUL)

Bismillah...
Assalamu'alaikum Warohmatullah...


"Segala puji bagi Allah...
 Alhamdulillah, terima kasih untuk de Fitriani dan de Nurlina yang sudah mengirimkan berkas artikel "Perjuangan Hidup". sebenarnya menunggu artikel yang masuk dari kawan-kawan HIMA yang lain, tapi sepertinya teman-teman lagi pada sibuk ya.. hehe...
dan ka Jannah minta maaf karena baru di posting sekarang.. 
(subhanallah artikelnya, subhanallah Puisinya, subhanallah cerita perjuangannya, dan subhanallah inspirasi barunya!! Keep Writing, Be inspiring...^^)

___
 Alhamdulillah, 4 Nov 2012, saat itu de Fitri mengirimkan sebuah artikel berjudul "Angle Without Wings" ini padaku.. saat itu juga ku baca dan Ya Allaaah... Sungguh indah perjuangan seorang Bunda/Ibu/Mama, setiap kata-demi kata terus membuatku terhanyut dalam tulisan ini, membuka lembaran lalu bersama mama dan bapak dirumah. perjuangan-perjuangan mereka untuk kita dan keluarga terasa seperti "tamparan" bagiku. tamparan karena bisakah aku, bisakah kita menjadi sesabar, semulia, dan seikhlas mereka kelak? 
 Wallahu'alam... Insya Allah...

Selamat membaca... Semoga terispirasi...
 Bismillah....

 

Bunda engkaulah muara kasih dan sayang apapun pasti kau lakukan untuk diriku yang kau sayang. Saat diriku kau dekap dalam sentuhan, peluk dirimu ku rasakan. Saat ku jauh dari pandangan, doamu kau sertakan… 

lirik lagu Bunda yang dibawakan Ery Susan inilah yang menjadi perwakilan hakikat seorang ibu dan bagiku lebih banyak lagi cinta, kasih sayang dan pengorbanan yang ia berikan dengan bermacam cara dari karakter seorang ibu itu tersendiri.

Mama...

Seperti itulah panggilan yang ku titahkan kepada seseorang yang sangat ku cintai, ku hormati serta ku banggakan. Dari semua super hero yang pernah ku kenal seperti, Superman, Batman, Spiderman, Gatot Kaca dan lainnya, tetap saja yang pertama kali ku kenal dalam kehidupan nyata ini adalah Mama.

Awalnya, dulu aku buta dalam mengartikan perlakuan mama selama ini. Aku selalu menetapkan pernyataan “tiada yang mengerti aku” terutama mama, aku selalu merasa iri terhadap teman disekitar ku yang memiliki ibu yang penyayang dan pengertian serta selalu mendukung sang anak kemanapun untuk melangkah. Berbeda dengan aku yang sering dikekang, dimarahi hingga kata-kata yang tak ku harapkan harus keluar dengan kasar serta menyakitkan. Tapi siapa yang tau selain Allah, bahwasanya itu adalah cinta, kasih sayang dan cara beliau menjaga aku, yang baru ku sadari saat aku beranjak dewasa, disaat aku sakit berat. Biasanya ketika aku sakit beliau berkata itu adalah kesalahan ku sendiri yang tidak menjaga kesehatan dan terlalu manja serta merepotkan dengan keadaan ku disaat sakit yang membuatnya sering marah tapi, disitulah aku belajar untuk menjadi orang kuat, tidak mudah menyerah dalam keadaan apapun dan meyakini bahwasanya aku pasti bisa. Hingga akhirnya aku selalu menyembunyikan rasa sakit dengan diam. Tapi disaat aku sakit berat dan mengalami steff aku tidak menyangka ia memeluk dengan erat, disaat itu seluruh tubuhku terasa sangat dingin walau dibalut banyak selimut, ternyata yang mampu menenangkan adalah  pelukan mama dalam setengah kesadaran aku sangat menyadarinya. Walau sakit yang menjalar ditubuh terasa mencengkam tapi seolah - olah itu tertutupi dengan pelukan hangatnya yang sudah ku nantikan beberapa  tahun lamanya. Dan akhirnya kerinduan itu terbayar jua serta mata hatiku mulai terbuka untuk menerjemahkan semua perilaku mama. Aku menyesal selalu bertengkar dan marah kepada beliau demi sebuah ego besar yang tertancap terlebih dahulu daripada arti sebuah pengertian yang selalu aku inginkan tetapi aku sendiri tidak mengaplikasikan. Sungguh, itu semua sangat memalukan.
Mama yang memiliki karakter keras ternyata adalah akibat masa silam yang pernah dialaminya. Dulunya beliau adalah anak dari keluarga miskin di sebuah desa. Mama hanya dapat sekolah sampai kelas 2 SD karena kesulitan biaya hidup yang mencekat hingga tak mampu menopang keinginan saat itu untuk belajar dan berteman disekolah, apa daya semuanya ternyata harus dengan cepat terputus tapi kelapangan hati beliau dengan menjadikan seulas senyuman sebagai balasan keadaaan walaupun di dalamnya terdapat sifat keras yang memang tertanam karena didikan kakek dan nenek waktu itu. Namun tetap saja senyuman tersebut tidak dapat membohongi hati mama yang kecewa. Setelah tidak bersekolah mama membantu kakek dan nenek disawah serta mengurus rumah.
Saat beranjak dewasa mama dijodohkan dengan seorang lelaki dari desa sebelah. Dan lagi-lagi mama hanya bisa menerima keputusan orang tua yang diyakininya mungkin akan menjadi yang terbaik.
Setelah menikah dengan abah yang diharapkan adalah kebahagian tapi ternyata harus bisa diterima dengan kepahitan karena orang tua dan sebagian keluarga abah yang mengucilkan mama yang entah tidak tau sebabnya dikarenakan apa. Lagi-lagi kesabaran harus menjadi taruhannya. Mama dan abah dikaruniai tiga orang anak yang umurnya berselisih tidak jauh akan tetapi sewaktu baru berumur sekitar 2 bulan saudara perempuan ku meninggal karena sakit  dan penanganan yang lambat akibat biaya membuatnya harus dipanggil terlebih dahulu. Waktu berjalan seiring perkembangan kedua kaka laki-laki ku yang menginjak umur sekitar 7 dan 4 tahun, dimana akhirnya mereka dibawa kedua orang tua ku merantau ke Samarinda untuk mengadu nasib. Di Samarinda itulah aku lahir.
 Dari jualan es keliling, ikan asin, sayur dari pasar satu ke pasar yang lainnya, kerupuk dari warung kewarung yang membuat suatu kegigihan untuk mengubah nasib akhirnya mampu menyekolahkan kedua kaka ku walaupun terkadang kebutuhan sekolah yang tidak semuanya terpenuhi seperti baju sekolah yang sudah terlalu lusuh hingga robek, mau tidak mau hanya dapat ditutupi dengan plester karena tidak dapat lagi untuk dijahit.
Hari-hari yang terlewati dengan suatu kegigihan kedua orang tuaku yang menjadikan satu tingkatan dapat tercapai. Kedua orang tua ku yang mempunyai warung sendiri untuk berjualan obat akhirnya mampu sedikit demi sedikit membangun rumah sendiri dan berakhir sudah perpindahan yang tak pasti dari rumah sewaan satu ke sewaan lainya. Akan tetapi setelah mencapai itu semua abah mulai berbeda sangat drastis, beliau manjadi suka pulang larut malam dan marah tanpa kejelasan yang pasti. Usut mulai usut ternyata beliau bermain judi serta mabuk-mabukkan dan mulai terlihat enggan untuk bekerja . Mama dan abah jadi sering bertengkar dan akhirnya hanya mama yang berjualan dari umur ku sekitar 1 tahun sampai sekarang, membiayai semua kebutuhan keluarga, dari biaya makan sehari-hari hingga biaya pendidikan aku dan kedua kaka ku dan itu semua harus ditanggung seorang diri akibat abah yang tidak memerhatikan keluarga lagi, tapi mama tetap sabar. Bagiku itu  tidaklah mudah karena banyak lagi penderitaan lainnya yang harus dialami mama.
Tidak pernah ada kata libur dalam bekerja, tidak pernah ada kata sakit untuk membiayai kebutuhan yang terus berjalan. Dengan sebuah sepeda mama dari pagi berangkat kepasar untuk berjualan, setiap kayuh kaki yang diputarkan, setiap tetes keringat yang diteteskan menjadikan mama yang sebenarnya seiring waktu semakin tua dan menjadi sering sakit-sakitan tetap terlihat kuat dan gigih menghadapi kehidupan yang begitu pahit. Beliau tidak pernah berhenti berusaha serta berdoa untuk keluarganya dan tidak sekalipun menyuruh anaknya untuk berhenti bersekolah karena beliau tidak mau kepahitan yang dulu pernah ia telan harus ditelan kembali oleh ketiga anaknya. Sering ku lihat butiran bening mengalir deras dimatanya yang mulai sayu akibat usia dan resa lelah yang menimpanya disaat semua orang tertidur lelap dan aku sadar, dibalik sifat kerasnya ada satu perjuangan besar yang sebelumnya tidak pernah ku sadari.
Kini aku sudah berumur 18 tahun dan mampu kuliah dengan beasiswa yang ku dapat dari kerja keras selama SMA serta kedua kaka ku yang juga sudah menjadi orang dan itu semua tidak lepas dari perjuangan kedua orang tuaku, terutama perjuangan yang sangat besar dengan menjadi kepala keluarga serta ibu rumah tangga , tidak lain dan tidak bukan adalah mama, you are My Everything!

Dari sebuah didikan yang sangat keras lahirlah aku dan kedua kaka ku dengan pribadi kuat, tidak mudah menyerah dan selalu ingin menunjukkan yang terbaik dalam setiap tindakan yang kita ambil serta prestasi untuk kita persembahkan kepada mama, Angel Without Wings yang dikirim Tuhan untukku. Walaupun tanpa sayap ia mampu terbang dan menjadikan suatu kehilangan sebagai kekuatan untuk terus mengarungi kehidupan  dan akhirnya mampu mencapai harapan yang ternyata bukan cuma sekedar impian dengan banyak pengorbanan.

Penulis :
Cerita ini di ambil dari cerita seorang ibu luar biasa yang identitasnya dirahasiakan

  _______
 
MAMA
by : Nurliana 

Saat kegelapan mulai memburu
Detik ibaku memekik kalbu
Menyingkap tabir masa silamku

Saat,
Tetes keringatmu adalah penolong hidupku
Rintihan pilumu adalah langkah awal perjalananku
Hidup dan mati tidak kau pedulikan karena diriku

Waktu berjalan langkah demi langkah
Engkau ajarkan aku dari ombak bagaimana bergerak
Engkau ajarkan aku dari gunung bagaimana merenung
Engkau ajarkan aku dari kuatnya bebatuan bagaimana menghadapi keadaan
Mama, you are my everything as angel without wings always my soul complete for all time