Selamat Datang,Ahlan Wa Sahlan,Welcome,Alu-alukan,환영,Bienvenue..

Kekuatan raga itu tidak sebanding dengan kekuatan azam, tekad dan semangat.
Jika raga ini bisa kelelahan, namun azam, tekad dan semangat ini tidak boleh mundur walaupun untuk sesaat.
Faidza 'azamta fatawakkal 'alallah.
.Bismillah.


Minggu, 11 November 2012

MEREFLEKSIKAN DIRI DALAM SEMANGAT KEPAHLAWANAN “KARTINI ABAD MODERN”

Bismillah...
Assalamu'alaikum Warohmatullah...


“Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa-jasa para pahlawannya dan meneruskan estafet kemerdekaan dan perjuangan pahlawannya dengan hal-hal yang dapat membuat pahlawan tersenyum kepadanya” 

The Worth of state, in long run is the worth of individuals composing it.
Nilai suatu Negara, dalam jangka panjang adalah kumpulan nilai dari individu-individu yang terhimpun di dalamnya.
JOHN STUART MILL

"Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum, kecuali kaum itu sendiri yang merubah nasibnya (QS. Ad-Dhuha :11)

Sebuah peristiwa penting pada pertengahan Agustus 1945, yaitu dimana Sang Proklamator Kemerdekaan Indonesia meneriakkan dengan lantang Kemerdekaan Republik Indonesia dan membacakan teks Proklamasi.. dan hari bersejarah itu menjadi titik balik dan awal perjalanan kita sebagai bangsa yang besar, bangsa yang merdeka, bangsa yang memiliki "harta" yang harus dikelola dengan cermat dan sebaik-baiknya.
namun, perjuangan ternyata belum usai, pada 10 November 1945 di Kota PAHLAWAN - Surabaya, terjadi perang antara pihak tentara Indonesia dan pasuka Belanda yang masih saja optimis merebut wilayah Indonesia. dan pertempuran ini merupakan pertempuran PERTAMA pasukan Indonesia dengan pasukan asing setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan satu pertempuran terbesar dan terhebat dalam sejarah Revolusi Nasional Indonesia yang menjadi simbol nasional atas Perlawanan Indonesia terhadap kolonialisme.

dari hari bersejarah inilah kita mengenal sosok-sosok hebat seperti Bung Tomo yang mampu membakar semangat perjuangan rakyat Indonesia untuk mengusir penjajah yang masih berkeliaran di negara Indonesia melalui orasi-orasi "jalanan"nya dan siaran-siarannya di radio. 

Pertanyaannya adalah....
Adakah BUNG TOMO-BUNG TOMO selanjutnya di era kemerdekaan seperti saat ini?

Sebagai pemuda Indonesia, sudah menjadi suatu "kewajiban" atas nama Negara, untuk merefleksikan diri pada peringatan hari pahlawan ini. hari ini adalah hari dimana seluruh rakyat Indonesia dulu berjuang mati-matian dengan persediaan senjata seadanya dan bambu runcing ditangan, mereka semua tanpa mengenal umur, gender, kasta, jabatan, golongan, suku, ras dan budaya... karena atas nama SATU INDONESIA, mereka menggadaikan dirinya, nyawanya, hartanya, keluarganya dan semua yang ia punya demi mengusir penjajah yang akan menjadi mimpi buruk baginya, bagi anak cucunya, bagi keturunan dibawahnya.... Bagi KITA.
masih ingat Marwah Daud Ibrahim, PhD dalam bukunya "Mengelola Hidup dan Merencanakan Masa Depan" tertulis bahwa saat ini negara kita sedang menghadapi masalah 3 T (Tiga Tidur) : Sarjana Tidur, Lahan Tidur, dan Dana Tidur. kenapa bisa dikatakan demikian? ya karena kondisi saat ini adalah sarjana-sarjana lulusan terbaik kita banyak yang menganggur, sarjana-sarjana luar negeri pun banyak yang tak "terpakai" ilmunya ketika telah balik ke Indonesia. lagi-lagi KKN (Korupsi, Kolusi dan nepotisme)lah penyebabnya. dilembaga-lembaga pemerintahan, banyak pegawai dan atasan-atasannya adalah "orang-orang titipan" yang sebenarnya mereka tidak mempunyai keahlian khusus atau spesifikasi ilmu mereka tidak berkonsentrasi kearah jabatan yang mereka duduki (semoga tidak semua, semoga masih ada lembaga pemerintahan yang jujur) - begitu hasil laporan salah seorang kawan saya yang sudah PNS dan melihat secara langsung fenomena itu.. dan orang-orang yang "harusnya" berada di posisi itu, berkonsentrasi dibidang itu, tidak terpakai atau malah di "buang" karena dianggap menghalangi misi mereka yang mempunyai kepentingan individual dan kelompok tersendiri. itulah gambaran masalah sarjana tidur dan banyak lagi kasus lain yang menggambarkan hal ini.
yang kedua adalah Lahan Tidur - potensi alam kita tak terolah dengan baik dan optimal, baik itu potensi pertanian, pertambangan ataupun kelautan. padahal dari ketiga elemen ini jika kita semua kelola dengan optimal, bangsa ini akan mempu menjadi bangsa pemimpin, bangsa yang berkuasa! kita sudah punya segalanya....
yang ketiga adalah Dana Tidur - dana tabungan masyarakat, hutang luar negeri yang tidak dimanfaatkan secara produktif, belum lagi kasus-kasus korupsi yang membuat dana rakyat tak "terputar" kembali pada rakyat dengan maksimal. semua ini adalah masalah dana tidur, dana yang tak mendatangkan manfaat bagi rakyatnya.

sebagai manusia yang saat ini hidup dibawah oksigen negara Indonesia ataupun mereka yang saat ini sedang berada di luar negara yang menjadi duta-duta bangsa Indonesia...... harusnya paham, sadar dan sensitif akan 3 T ini. 

Pertanyaan kembali..
BAGAIMANAKAH SEHARUSNYA KITA BERTINDAK?
____
Prof. Dr. Ing. B. J. Habibie sering menyebutkan program 5 K (Lima Kualitas) sebagai program Tunggal Ikatan Cendikiawan Muslim se-Indonesia dan formula menggapai sukses individu yang akan terimpact pada suksesnya suatu bangsa. 5 K (Lima Kualitas)  itu adalah Kualitas Dzikir (Iman dan taqwa), Kualitas Fikir, Kualitas Kerja, Kualitas Karya, dan Kualitas Hidup.
setiap manusia pasti dilahirkan dengan tugas kemanusiaannya masing-masing. manusia adalah khalifah dimuka bumi ini, karenanya allah swt memberikan banyak kelebihan yang tidak dimiliki makhlukNya yang lain, agar manusia dapat mengemban amanah yang Allah swt berikan padanya dengan baik.seperti yang di ungkapkan oleh John Stuart Mill diatas bahawa sukses individu itu adalah suksesnya sebuah bangsa dan negara. sukses juga dapat diartikan dengan mengerjakan atau menghasilkan sesuatu yang usia keberadaan dan manfaatnya lebih panjang dari usia hidup kita sendiri. sukses juga ialah melakukan tugas kemanusiaan kita masing-masing, sesuai dengan minat-bakat, dan jalan hidup yang ditetapkan Allah swt kepada kita.
___
apa hubungannya dengan hari Pahlawan nich??....

ya jelas ada... sebagai manusia Indonesia yang sudah dikarunia Allah banyak nikmat di negara tercinta - Indonesia ini, maka kita wajib dan menjadi hak bagi Indonesia diberikan sesuatu yang bermanfaat dari para rakyatnya khususnya dari para pemudanya!.. kalau kata Bung Karno :
"Jangan lihat apa yang negara berikan padamu, tapi apa yang sudah kau berikan pada negara!!"

nah karena judul diatas adalah refleksi semangat pahlawan buat "Kartini abad Modern" maka saya mau fokuskan lagi pembahasan ditulisan ini pada perjuangan kita sebagai perempuan dan muslimah Indonesia. (hehe..kepanjangan banget ya intermezonya diatas..^^')
____
Kartini abad modern... siapa lagi kalau bukan kita-kita... para wanita Indonesia, para remaja perempuan, para ibu-ibu, dan para muslimah-muslimah Indonesia yang ngaku dirinya INDONESIA ^^'. kitalah penerus-penerus kartini itu. bukan untuk memperjuangkan emansipasi yang jujur saya sendiri bingung menterjemahkan makna emansipasi itu. karena saya khawatir emansipasi yang sering diperdengarkan pada kita itu telah disusupi pengaruh-pengaruh barat yang mengatasnamakan kesamarataan hak-hak antara wnaita dan lelaki. (saya sepakat, bahkan dalam Al-Qur'an sendiri Allah swt memang tidak akan membeda-bedakan lelaki maupun perempuan, selama mereka beriman, maka mereka akan masuk pada pintu syurga mana saja yang mereka sukai), namun terjadi penyelewengan makna dari kata emansipasi itu sendiri. yah..wallahu'alam, kali inis aya tak akan panjang lebar membahas itu, karena sesuai dengan fitrahnya lagi bahwa lelaki dan perempuan diciptakan Allah dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing, dan penyatuan keduanyalah yang membuat mereka dapat saling melengkapi. lelaki adalah pemimpin bagi kaum wanita, dan wanita adalah pendamping bagi kaum lelaki. jadi tak ada yang "lebih" antara satu dan yang lain.. (mungkin akan dibahas di postingan berikutnya)...
____
Bagaimana kita sebagai seorang Muslimah Indonesia memaknai Hari Pahlawan ini ?
merujuk pada apa yang dikatakan Prof. dr. B.J Habibie diatas tadi tentang 5K - 5 kualitas diri kitalah yang harus terus di improve, harus terus di charge, harus terus dijaga agar tetap dalam kondisi "aman". banyak pepatah yang intinya mengatakan sesuatu yang besar itu dimulai dari sesuatu yang kecil. merubah suatu bangsa itu dimulai dari merubah diri individu yang berada dalam bangsanya. sama seperti diri kita.. bagaimana mengubah diri kita menjadi manusia paripurna? dan menurut Bang Erbe sentanu dalam bukunya Quantum Ikhlas pernah mengatakan bahwa (yg intinya begini...).. 
" pikiran kita menentukan karakter kita, karakter kita menentukan sikap kita, sikap kita menentukan sifat kita, sifat kita menentukan kebiasaan kita, dan kebiasaan kita akan menentukan Nasib kita"

nah begitulah kira-kira, mengubah sesuatu pasti dari hal yang kecil dulu. Memaknai Hari Pahlawan saat ini bukan berarti kita harus angkat senjata untuk perang, tetapi bagaimana kita melakukan dan memaksimalkan tugas-tugas kemanusiaan kita masing-masing sesuai dengan minat, bakat dan jalan hidup yang telah Allah swt takdirkan pada kita... dan ingat! Ujung dari sebuah usaha itu adalah takdir. kita terkadang terlalu cepat menyerahkan semuanya pada takdir, sehingga kita cenderung menjadi fatalistis..jadi jangan mengatasnamakan takdir jika anda belum maksimal dalam berusaha. we usually get what we deserve!.

"Allah tidak mengubah suatu kaum, kecuali kaum itu mau mengubah dirinya sendiri" 
(QS. Ar-Ra'd:11)

Menjadi "Kartini" diabad modern bukan perkara yang mudah. apalagi sebagai seorang muslimah, dengan akses dan tuntutan zaman yang mengharuskan kita bersinggungan dengan dunia luar. sedikit banyak akan mempengaruhi kondisi spiritual kita. entah kondisi itu apakah akan menjadi baik ataupun sebaliknya. didalam Islam kita tahu bahwa wanita yang berpergian keluar rumah (hijrah ataupun bermusafir) haruslah ditemani oleh mahromnya. ini bukan suatu bentuk pembatasan, namun lebih kepada pemuliaan khusus dari Allah kepada seorang wanita. dengan adanya mahrom yang mendampinginya, maka wanita tersebut akan terlindungi dengan baik dari ancaman-ancaman buruk dijalan. sebagai seorang muslimah "kartini abad modern" juga kita wajib menutup aurat, bukan hanya sebatas mengenakan kerudung, namun balutan jilbab  yaitu busana panjang dan tak berpotong dari kepala hingga menutupi kaki. namun bagaimana mempertahankannya di era seperti sekarang ini? tetap menjadi kartini abad modern dengan tidak meninggalkan nilai-nilai kemuslimahan sebagai seorang wanita Islam? 

"Angkat senjata" sebagai bentuk perang melawan hawa nafsu sendiri itulah yang paling sulit! dan itu kerap terjadi di Era kemoderenan seperti saat ini. akses yang terbuka, menuntut muslimah harus pandai-pandai menjaga maru'ah dirinya sendiri, bagaimanapun caranya... disaat yang lain tertidur ditengah tiupan sejuk angin malam, kita terbangun dan mentasbihkan Cinta kepada Allah, disaat yang lain berfoya, shopping dan nge-mall di Blok M, Robinson, Matahari, Lembuswana, Jusco, atau Giant ^^', kita sibuk mencari ilmuNya, disaat yang lain mengikut tren mode pakaian ala-ala korea (mungkin), kita memutar haluan memakai busana seorang muslimah yang katanya seperti karung, tak bermode, dan apalah lagi itu namanya. semua tidak semudah membalikkan talapak tangan, semua pasti ada batu sandungannya, semua pasti akan terasa "berat"nya. namun, hadiah special yang Allah janjikan lebih nikmat dari sekedar tidur dibawah angin malam yang sepoi, lebih nikmat dari sekedang shopping dan nge-mall di Matahari cs, lebih nikmat dari sekedar menggunakan baju-baju modis ala korea.

kesimpulan saya adalah, memaknai semangat  kepahlawanan saat ini adalah dengan melaksanakan tugas kemanusiaan yang Allah swt amanahkan pada diri kita masing-masing. jika anda menjadi seorang dokter, jadilah seorang dokter yang baik...yang tidak melakukan malpraktek, dan mengedepankan nilai-nilai keluhuran, kemanusiaan, dan ketuhanan dalam setiap pekerjaan anda, jika anda seorang psikolog atau konselor, iringlah klien anda menjadi seseorang yang mengerti akan eksistensi diri dan Tuhannya, jika anda seorang guru, berikan ilmu-ilmu anda dengan ikhlas dan giringlah siswa-siswi anda lebih mengenai diri dan Tuhannya.  semua yang kita lakukan tidak akan terlepas dari "tangan" Tuhan... Qada dan Qadar Allah swt. jika kita sukses sebagai seorang individu yang memahami siapa diri kita, siapa tuhan kita.. maka nilai-nilai keTuhanan itu akan terimplementasi dalam nilai-nilai kemanusiaan kita, akan menjadi pedoman hidup kita didunia. dan Bangsa kita akan menjadi bangsa yang benar-benar mendapatkan RedhoNya.

Wallahu'alam...

 

                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar