Bismillah
Assalamu'alaikum Warohmatullah..
Seorang santriwati bertanya kepada Ustadzahnya
dalam sebuah Majelis Muhadaroh di sebuah asrama Pondok Pesantren.
santriwati : "afwan ibu, apa yang harus dipersiapkan seorang muslimah yg akan menikah ?
Ustadzah : "afwan nak.. hal pertama yg harus menjadi Azzam kalian adalah
RINGANKAN MAHARMU!"
Seorang Gadis yang terlalu Istimewa, Cantik Paras Rupanya, Mulia Akhlaknya, Terjaga Maru'ahnya oleh iman &
taqwa kepada Allah SWT, Mempunyai Nasab yang Paling Bersih, Suci & Tinggi Kedudukannya di mata manusia & disisi Tuhannya. Anak
perempuan seorang Nabi.
Dialah Fatimah Az-Zahra’....
puteri Rasulullah SAW,
wanita yang paling dikasihi & dilindungi.
Ahmad bin Yusuf ad Dimasyqi dalam kitabnya, Akhbarul Du’al wa atas Tsaul Uwal, “Diriwayatkan bahwa ketika ia (Fatimah) mengetahui tentang perkawinannya dan bahwa maharnya sejumlah kecil dirham, ia mengatakan, ‘Ya Rasululloh, gadis – gadis biasa mengambil uang sebagai mahar; apa bedanya diriku dengan mereka (jika maharku juga uang)?.
Kuminta dengan hormat kepada Anda untuk mengembalikannya dan berdoa kepada Alloh Ta’ala agar menjadikan maharku hak pemberi syafa’at kepada mereka yang berdosa di kalangan Muslimin (di Hari Kebangkitan)’. Saat itulah Jibril turun dengan secarik kertas yang diatasnya tertulis : ‘Alloh menetapkan mahar Fatimah az Zahra adalah syafaat bagi mereka yang berdosa di kalangan Muslimin’.
Ketika tengah menjelang ajalnya, Fatimah meminta kertas itu direkatkan ke dadanya. Setelah hal itu dikerjakan, Fatimah mengatakan, “Ketika bangkit di Hari Kebangkitan, aku akan memperlihatkan kertas ini dengan tanganku untuk memberikan syafa’at kepada mereka yang berdosa dari kalangan umat ayahku”.
Jelaslah bahwa riwayat yang disebutkan diatas menggambarkan keagungan, kehormatan dan keistimewaan yang dimiliki Sayyidah Fatimah. Doa Rasul dikabulkan, maka Fatimah akan menyodorkan kertas itu di hari di mana kertas itu (baca : syafa’at) paling dibutuhkan.
An Nafsi mengatakan, “Fatimah meminta Nabi saw. Agar maharnya adalah syafa’at bagi kaum beliau di Hari Kebangkitan. Maka, saat melintasi titian (shirath), ia akan meminta maharnya”.
Patut disebutkan bahwa banyak riwayat yang membenarkan bahwa syafa’at merupakan mahar Fatimah. Wallahu’alam wa bisshowab.
Dan tahukah kalian apakah persiapan majlis pernikahan Fatimah Az-Zahra’ dengan Saidina Ali bin Abi Talib ?
- alat menggiling gandum
- bantal yang di isi daun-daun kering & biji kurma
- alat penumbuk
- sebuah bekas air
- kulit yang di samak
- sebuah piring
Abu Bakar menangis ketika melihat keadaan persediaan pernikahan puteri Rasulullah SAW itu.
Beliau bertanya, ” Ini sajakah bekalan untuk Fatimah?
Nabi SAW menjawab : “Wahai Abu Bakar ini semua sudah cukup banyak untuk orang yang masih hidup di dunia.”
Wahai calon pengantin perempuan, kemuliaan
itu terletak pada hati yang beriman dan amal soleh. Bukan banyaknya
harta dan kemewahan, keturunan atau pangkat dan jawatan. Secantik-cantik
pengantin adalah sepasang hamba Allah yang tunduk & taat hanya
kepada-NYA.
…Rasulullah bersabda, Sesungguhnya perkawinan yang besar keberkahannya adalah yang paling murah maharnya…
"Masih mendamba Mahar Tinggi ?
Siapakah kita jika dibandingkan dengan kemuliaan Sayyidah Fatimah Az-Zahra,
Putri Rasulullah ? " Kata Ustadzah...
Seketika suasana ruangan Muhadaroh sunyi.. dan jawaban itu berhasil "menghilangkan" wajah-wajah para santri dalam ketundukan 90 derajat yg luar biasa!
"Masih mendamba Mahar Tinggi ?
Siapakah kita jika dibandingkan dengan kemuliaan Sayyidah Fatimah Az-Zahra,
Putri Rasulullah ? " Kata Ustadzah...
Seketika suasana ruangan Muhadaroh sunyi.. dan jawaban itu berhasil "menghilangkan" wajah-wajah para santri dalam ketundukan 90 derajat yg luar biasa!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar